Lapas Cikarang Dikepung Banjir, Dirjenpas Ambil Tindakan Cepat!

Banjir yang melanda Lapas Kelas II A Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi sorotan utama bagi Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Mashudi. Dengan datangnya bencana ini, Mashudi langsung turun tangan melakukan peninjauan untuk memastikan kondisi serta pelayanan kepada warga binaan tetap berjalan, bahkan dalam situasi yang sangat memprihatinkan.

“Keamanan, pelayanan, dan perawatan bagi warga binaan harus tetap berjalan semaksimal mungkin, walaupun kondisi saat ini sangat sulit akibat banjir,” ungkap Mashudi, dalam keterangannya yang dilansir oleh Antara. Ia menjelaskan bahwa pemerintah menjamin kebutuhan dasar seperti layanan makan dan perawatan kesehatan tetap tersedia, terutama bagi warga binaan yang mungkin sakit.

Dalam peninjauan yang berlangsung pada pukul 21.15 WIB, Mashudi didampingi oleh Direktur Pengamanan dan Intelijen Kemenimipas, Tatan Dirsan Atmaja. Mereka meninjau beberapa lokasi terdampak banjir di dalam lapas, meliputi blok hunian, area dapur, pos pengawasan, serta klinik pratama. Melihat kondisi sebagian besar area terendam air, Mashudi memerintahkan Kepala Lapas untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti PLN dan BPBD, serta berkolaborasi dengan Polres Metro Bekasi dalam mengungsikan beberapa warga binaan ke tempat yang lebih aman.

Menjamin keselamatan warga binaan, Mashudi menuturkan, “Warga binaan telah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Sampai saat ini, kondisi tetap kondusif dan teratasi. Mohon doanya agar musibah ini dapat segera teratasi.” Kalapas Cikarang, Urip Dharma Yoga, menambahkan bahwa 1.451 warga binaan Lapas Cikarang dalam keadaan baik, meskipun area tersebut terpaksa dikepung oleh banjir.

Menjadi perhatian lebih, selain blok hunian, genangan air juga tercatat di beberapa kawasan seperti area parkir, pos pengawasan, hingga klinik pratama. Urip menjelaskan bahwa sebagian warga binaan wanita telah dipindahkan ke Lapas Perempuan di Bandung sebagai langkah pencegahan. Kerja sama dengan aparat keamanan setempat pun telah berjalan baik, dengan Polres Metro Bekasi dan Polsek Cikarang mengerahkan satu pleton dan 10 personel Brimob beserta perahu karet untuk memperlancar lalu lintas dan evakuasi.

Banjir tersebut berawal dari hujan deras yang melanda wilayah tersebut sejak beberapa hari lalu, menyebabkan debit air meningkat drastis dan menggenangi sejumlah lokasi. Dalam upaya penanggulangan, petugas telah melakukan berbagai langkah, antara lain menyedot air banjir menggunakan alat dari BPBD dan menerapkan pemadaman listrik sementara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, pihak Lapas juga melakukan evakuasi barang-barang penting seperti kendaraan dinas dan elektronik ke tempat yang lebih aman. Urip menegaskan, “Kami pastikan kebutuhan warga binaan terpenuhi dengan baik dan kami juga meningkatkan pengawasan keamanan untuk mencegah gangguan keamanan serta ketertiban.”

Langkah-langkah konkret ini menunjukkan keterpaduan antara lembaga pemerintah dalam menghadapi bencana dan dampaknya. Dengan bantuan- bantuan dari bukan hanya pihak Lapas, namun juga instansi lain seperti BPBD dan kepolisian, diharapkan situasi di Lapas Cikarang dapat kembali normal dalam waktu dekat. Pengawasan dan perawatan bagi warga binaan menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana ini, guna memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi mereka. Banjir di Lapas Cikarang adalah bentuk nyata dampak perubahan iklim yang harus dihadapi, dan tindakan cepat dari pemerintah adalah langkah penting dalam mengatasinya.

Berita Terkait

Back to top button