
Jakarta, Podme.id – Ketika berbicara mengenai penurunan berat badan, dua aktivitas fisik yang paling sering diperdebatkan adalah lari dan jalan kaki. Banyak orang penasaran, mana yang lebih efektif dalam membakar kalori dan mengurangi berat badan? Pertanyaan ini seringkali mengemuka, terutama ketika orang-orang tengah mencari cara untuk mencapai tubuh ideal mereka.
Dari sejumlah penelitian dan pendapat para ahli kebugaran yang dilansir dari Hindustan Times, diketahui bahwa lari memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membakar kalori dibandingkan dengan jalan kaki. Rata-rata, seseorang yang berlari dapat membakar sekitar 100 kalori setiap 1 mil (1,6 km), sementara jalan kaki hanya membakar sekitar 50-70 kalori per 1 mil. Perbedaan ini didasarkan pada intensitas dan durasi dari kedua jenis aktivitas fisik tersebut.
Meski demikian, lari tidaklah tanpa risiko. Aktivitas berlari, terutama di permukaan yang keras, cenderung memberikan tekanan lebih pada persendian dan otot, yang dapat berpotensi menimbulkan cedera jika dilakukan secara berlebihan. Ini menjadi salah satu pertimbangan bagi mereka yang mempunyai kondisi fisik tertentu atau yang tidak terbiasa dengan intensitas tinggi.
Di sisi lain, jalan kaki menawarkan keuntungan tersendiri. Sebagai kegiatan yang lebih ringan bagi tubuh, jalan kaki memungkinkan seseorang untuk berolahraga dalam jangka waktu yang lebih lama dengan risiko cedera yang jauh lebih rendah. Jalan kaki bisa dilakukan oleh hampir semua orang, dari anak-anak hingga lansia, dan dapat dilakukan dengan mudah hampir setiap hari.
Kedua aktivitas fisik ini juga memiliki perbedaan dalam dampaknya terhadap metabolisme tubuh. Lari diketahui dapat meningkatkan laju metabolisme bahkan setelah sesi latihan berakhir, berkat fenomena yang disebut efek afterburn. Ini adalah proses di mana tubuh terus membakar kalori meskipun setelah berolahraga. Di sisi lain, meski jalan kaki juga meningkatkan metabolisme, intensitasnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan lari.
Berikut adalah beberapa poin penting yang membedakan antara lari dan jalan kaki dalam konteks penurunan berat badan:
- Kalori yang Dibakar: Lari membakar lebih banyak kalori dalam waktu singkat.
- Intensitas: Lari adalah aktivitas yang lebih intens dibandingkan jalan kaki.
- Risiko Cedera: Jalan kaki memiliki risiko cedera yang lebih rendah.
- Keberlanjutan: Jalan kaki biasanya lebih mudah dipertahankan sebagai kebiasaan jangka panjang.
- Dampak pada Metabolisme: Lari memiliki efek afterburn yang lebih besar dibandingkan dengan jalan kaki.
Walaupun lari terlihat lebih menjanjikan untuk penurunan berat badan cepat, jalan kaki tetap menjadi pilihan yang sangat baik, terutama bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan dalam berolahraga. Selain itu, jalan kaki juga dapat menjadi alternatif yang tepat bagi mereka yang baru memulai rutin berolahraga atau memiliki keterbatasan fisik tertentu.
Pada akhirnya, pilihan antara lari atau jalan kaki disesuaikan dengan tujuan pribadi, kenyamanan, dan kondisi fisik masing-masing individu. Banyak ahli merekomendasikan kombinasi dari kedua aktivitas ini untuk hasil optimal dan untuk menjaga agar program penurunan berat badan tetap menyenangkan dan tidak membosankan. Melalui gabungan lari dan jalan kaki, pencapaian tujuan kesehatan dan kebugaran yang lebih baik bukanlah hal yang mustahil.