Larry Ellison, pendiri dan CEO Oracle, baru-baru ini mengungkapkan ambisi ambisiusnya dalam pengembangan vaksin kanker berbasis kecerdasan buatan (AI). Dalam pernyataan yang dibuat pada pertemuan di Gedung Putih, Ellison bersama dengan CEO SoftBank Masayoshi Son dan CEO OpenAI Sam Altman, menggarisbawahi potensi inovatif AI dalam bidang perawatan kesehatan. Pernyataan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, mengumumkan investasi sebesar US$500 miliar dari perusahaan teknologi swasta untuk proyek-proyek terkait AI.
Ellison menekankan bahwa AI dapat merevolusi cara kanker dideteksi, dirawat, dan dikembangkan vaksinnya. "Salah satu hal paling menarik yang sedang kami kerjakan, menggunakan perangkat yang disediakan oleh Sam dan Masa, adalah vaksin kanker," jelas Ellison. Menurutnya, deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan menganalisis fragmen tumor kecil yang beredar dalam darah, memungkinkan pengujian melalui tes darah.
Berikut beberapa poin penting mengenai penggunaan AI dalam pengembangan vaksin kanker yang diungkap oleh Ellison:
Deteksi Dini Kanker: AI dapat menganalisis hasil tes darah untuk menemukan tanda-tanda awal kanker, sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat.
Pengembangan Vaksin Individual: Setelah sel kanker diurutkan berdasarkan genetiknya, vaksin yang sesuai bisa dibuat untuk setiap pasien secara personal.
Produksi Vaksin Cepat: Dengan teknologi AI, vaksin mRNA dapat diproduksi secara otomatis dan hanya memakan waktu 48 jam, memberikan kemungkinan perawatan yang cepat dan efektif.
- Inovasi dalam Perawatan Kesehatan: Penggunaan AI tidak hanya terbatas pada pengembangan vaksin, tetapi juga mencakup analisis catatan kesehatan elektronik, yang dapat membantu dokter dalam memberikan perawatan yang lebih baik kepada pasien.
Ellison menambahkan, "Bayangkan deteksi dini kanker dan pengembangan vaksin kanker yang hanya ditujukan untuk Anda, dan vaksin tersebut bisa tersedia dalam waktu 48 jam. Inilah janji AI dan masa depan."
Selain rencana vaksin kanker, Ellison juga berbagi tentang usaha patungan yang dinamakan Stargate, yang melibatkan Oracle, SoftBank, dan OpenAI. Stargate bertujuan untuk membangun pusat data yang dapat menciptakan lebih dari 100.000 lapangan pekerjaan di Amerika Serikat. Total investasi yang dijanjikan untuk proyek ini bisa mencapai nilai US$500 miliar dalam waktu empat tahun.
Trump mendukung langkah ini dengan menyatakan, “Raksasa teknologi terkemuka dunia ini mengumumkan pembentukan Stargate. Catat nama itu karena saya pikir Anda akan banyak mendengar tentangnya di masa mendatang.” Proyek ini sudah dimulai dengan pembangunan pusat data pertama yang berlangsung di Texas, yang direncanakan memiliki 20 pusat data, masing-masing seluas setengah juta kaki persegi.
Pusat data ini diharapkan dapat mengaktifkan aplikasi bertenaga AI yang mendukung analisis data kesehatan, sehingga meningkatkan kualitas perawatan pasien. Kemajuan teknologi ini tidak hanya akan membantu dalam pengembangan vaksin kanker, tetapi juga berpotensi meningkatkan sistem kesehatan secara keseluruhan.
Larry Ellison dan rekan-rekannya tidak hanya mendeskripsikan visi mereka untuk masa depan perawatan kesehatan yang berbasis AI, tetapi juga menegaskan komitmen mereka untuk investasi yang substansial dalam teknologi yang berpotensi menyelamatkan nyawa. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya akan menghadirkan inovasi dalam penanganan kanker, tetapi juga melaksanakan transformasi besar dalam infrastruktur kesehatan global, yang sangat dibutuhkan di tengah tantangan kesehatan masyarakat masa kini.