
Cuaca ekstrem diprediksi masih akan melanda Indonesia menjelang musim mudik dan Lebaran tahun ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan potensi hujan deras serta angin kencang yang dapat mempengaruhi pasokan listrik. Menghadapi tantangan ini, PT PLN (Persero) telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan keandalan suplai listrik selama momen Lebaran.
PLN mengumumkan bahwa masa siaga kelistrikan akan berlangsung dari 17 Maret hingga 11 April 2025. Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, mengungkapkan bahwa perusahaan telah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh sistem kelistrikan, mulai dari pembangkit, jaringan transmisi, hingga distribusi. “Kita menyadari bahwa Ramadan dan Idulfitri merupakan momen kebahagiaan yang dinikmati oleh keluarga, sehingga menjaga keandalan listrik pada waktu ini sangat penting,” kata Adi dalam siaran persnya.
Dalam upaya menghadapi risiko gangguan akibat cuaca ekstrem, PLN telah melakukan inspeksi menyeluruh serta pembersihan pada jaringan listrik, terutama di area yang berpotensi terpengaruh oleh pohon tumbang atau genangan air. “Kami telah melakukan pembersihan jalur ROW di sekitar jaringan untuk meminimalisir potensi gangguan,” lanjut Adi. PLN juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan jaringan listrik yang berpotensi terancam oleh kondisi lingkungan.
PLN memastikan cadangan daya dalam kondisi aman untuk memastikan kelancaran pasokan listrik selama Idulfitri. Kapasitas daya mampu pembangkit saat ini mencapai 67 gigawatt (GW) dengan beban puncak sebesar 45 GW, yang berarti masih terdapat cadangan daya sebesar 22 GW atau sekitar 49 persen. Selain itu, pasokan energi primer seperti batu bara, gas, dan BBM juga berada dalam kondisi aman, dengan cadangan batu bara lebih dari 22 hari operasi, gas lebih dari 30 hari operasi, dan BBM lebih dari 20 hari operasi.
PLN juga telah mempersiapkan sistem kelistrikan yang berlapis, peralatan pendukung, serta membentuk tim khusus (special force) untuk mengawasi periode Siaga Idulfitri 1446 Hijriah. Dalam mempersiapkan semua ini, PLN mengerahkan 69 ribu personel siaga khusus yang tersebar di seluruh Indonesia dan dilengkapi dengan peralatan pendukung. Terdapat pula 3.830 posko siaga yang siap mendukung kelancaran pasokan listrik di seluruh wilayah.
Dengan langkah-langkah antisipatif yang telah diambil, PLN berharap masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan nyaman tanpa khawatir akan terjadinya pemadaman listrik. “Momen-momen istimewa ini harus bisa dinikmati tanpa adanya listrik padam,” tegas Adi.
Sementara masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi. Dalam hal ini, masyarakat dapat memainkan peran penting dengan melaporkan segala gangguan listrik ke PLN agar dapat segera ditangani. Hal ini menjadi krusial untuk memastikan bahwa setiap keluarga dapat merayakan Lebaran dengan penuh suka cita dan tanpa gangguan.
Secara keseluruhan, persiapan yang matang dari PLN diharapkan dapat mendukung kelancaran pasokan listrik selama momen Lebaran yang memang sangat spesial. Dengan kerjasama antara PLN dan masyarakat, diharapkan Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan dari listrik padam yang dikhawatirkan akibat cuaca ekstrem.