LeoBagas dan FikriDaniel Dinilai Kurang Bertenaga dalam Pertandingan

Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana serta Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, mendapatkan perhatian khusus dari pelatih mereka, Antonius Budi Ariantho, terkait performa di lapangan yang dinilai kurang bertenaga. Dalam evaluasi pasca-turnamen, Budi menyatakan bahwa kedua pasangan ini perlu meningkatkan kekuatan fisik, terutama power dan ketahanan.

Menurut Budi, evaluasi dari beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa meskipun daya juang dan pola permainan Leo/Bagas serta Fikri/Daniel sudah terbilang baik, keduanya harus menambah kekuatan fisik untuk bersaing lebih baik. “Dalam ganda putra, diperlukan kombinasi power yang baik saat menyerang maupun bertahan, serta ketahanan yang maksimal,” ujar Budi dalam keterangan resmi.

Pihaknya menambahkan bahwa di turnamen seperti Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025, persaingan di nomor ganda putra sudah sangat ketat sejak awal. Budi menekankan pentingnya persiapan matang menghadapi kompetisi yang akan datang. “Untuk itu, Leo/Bagas dan Fikri/Daniel harus mempersiapkan diri dengan lebih baik,” tegasnya.

Kekurangan pada teknik defensif juga diungkapkan Budi. Ia mengingatkan bahwa dalam situasi seperti di BAC 2025, dengan laju shuttlecock yang lebih lambat, pasangan ganda putra perlu mengantisipasi dan bereaksi lebih cepat. “Power harus lebih dikeluarkan. Kami perlu cara untuk mengantisipasi segala situasi di lapangan,” kata Budi. Ia percaya bahwa peningkatan dalam aspek ini sangat penting bagi keberhasilan mereka di ajang internasional mendatang.

Dalam perjalanannya di BAC 2025, Leo/Bagas harus terhenti di semifinal setelah kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Boyang/Liu Yi, dengan skor 21-13, 18-21, dan 12-21. Sementara itu, Fikri/Daniel harus puas hanya sampai ke perempat final setelah dikalahkan dengan dua gim langsung, 19-21 dan 21-19. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, sebagai salah satu pasangan senior Indonesia lainnya, juga mengalami nasib serupa setelah kalah dari pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooy Yik.

Persiapan yang terbatas menjelang Piala Sudirman yang akan datang, di mana hanya memiliki waktu 10 hari, menjadi perhatian utama Budi. Ia menegaskan pentingnya mengoptimalkan waktu tersebut untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang ada dan memperkaya variasi permainan, terutama bagi Fajar/Rian. “Jangan selalu mengandalkan kecepatan, cari celah dengan bertahan, lalu baru menyerang,” pesan Budi.

Meskipun Leo/Bagas dan Fikri/Daniel telah menunjukkan potensi yang baik, terbukti dari gaya permainan dan semangat juang mereka, penyempurnaan aspek fisik dan teknik menjadi krusial agar bisa bersaing di tingkat internasional. Dengan berbagai evaluasi dan saran dari pelatih, diharapkan kedua pasangan ini mampu menemukan solusi dan strategi yang tepat dalam meningkatkan performa mereka ke depannya.

Dari kinerja mereka di BAC 2025, tampak jelas bahwa tantangan yang dihadapi oleh Leo/Bagas dan Fikri/Daniel tidaklah ringan. Namun, dengan determinasi untuk berbenah, mereka memiliki potensi untuk mencapai hasil yang lebih baik di kompetisi mendatang. Ke depan, fokus pada pengembangan kekuatan fisik dan kreatifitas dalam permainan bakal jadi kunci untuk meraih sukses di pentas bulu tangkis dunia.

Berita Terkait

Back to top button