Arsjad Rasjid (Part 1) | Pemimpin yang Memberikan Harapan

Diksi

Arsjad Rasjid (Part 1) | Pemimpin yang Memberikan Harapan

Pria kelahiran 16 Maret 1970 itu mengawali kariernya dengan Indika ketika ia berkolaborasi bersama sahabatnya, Agus Lasmono Sudwikatmono. Pada 1996, keduanya mendirikan perusahaan industri media dan informatika. Indika menjadi benderanya.
Tahun 2000, Arsjad turut membidani lahirnya Indika Energy. Awalnya, perusahaan itu mengincar proyek pembangunan pembangkit listrik. Namun, pascakrisis moneter 1998, sukar mendapatkan investor asing yang menaruh kepercayaan kepada Indonesia.  Arsjad pun kembali bergerilya. Kali ini, untuk menggaet perusahaan-perusahaan batu bara di Indonesia. Pada 2004, dengan tangan dinginnya Indika berhasil mengakuisisi PT Kideco Jaya Agung, dengan nilai US$ 150 juta. selengkapnya yuk dengerin...
 

OTHER POD
  • Perempuan Tangguh dari Bumi Cenderawasih | FT. Yosefin Iriani Kewamijai

    Perempuan Tangguh dari Bumi Cenderawasih | FT. Yosefin Iriani Kewamijai

    Perempuan kelahiran Merauke ini merupakan Kordinator Wilayah Papua Muda Inspiratif Anim Ha Merauke. Melalui Papua Muda Inspiratif, ia berusaha menjalankan program untuk menciptakan 1.000 pengusaha muda baru, 1.000 petani milenial, memajukan nelayan milenial di wilayah pesisir, hingga mengembangkan UMKM di Papua.

    “Buat perempuan Papua di pelosok negeri, kalian luar biasa, kalian hebat. Kembangkan terus kreativitas dan talenta yang kalian miliki. Itu akan menjadi satu pencapaian besar buat wajah Papua karena generasi Papua sangat menentukan masa depan Indonesia,” pesan Yosefin.

  • Pengabdian Dubes Perempuan Pertama asal Papua | Ft. Fientje Maritje Suebu

    Pengabdian Dubes Perempuan Pertama asal Papua | Ft. Fientje Maritje Suebu

    Memasuki 2022,  Presiden Joko Widodo melantik Fientje Maritje Suebu sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Niue. Fientje, yang sudah berkarier di Kementerian Luar Negeri selama 37 tahun menjadi perempuan pertama asal Papua yang menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk negara sahabat.

    Dengan capaiannya tersebut, Fientje yang juga anak dari kepala suku, memperlihatkan bahwa perempuan, khususnya perempuan dari Tanah Papua, mampu bersaing dan berkarier di kancah global.  

  • Agung Firman Sampurna (2) | Antara Audit, Bulutangkis, dan Musik

    Agung Firman Sampurna (2) | Antara Audit, Bulutangkis, dan Musik

    Di sela kesibukannya memimpin Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Agung Firman Sampurna menyisihkan waktunya untuk menjalani hobi bernyanyi. 

    Ia mengaku memiliki pola hidup disiplin supaya bisa memberikan yang terbaik dalam menjalani semuanya. "Manajemen waktu saja. Yang jelas kita mesti punya komitmen. Sebagai contoh, ketika dipilih menjadi Ketua BPK, kita harus punya komitmen terhadap organisasi secara total. Demikian pula halnya dengan PBSI," jelas Agung. 

    Sedangkan dalam dunia musik, ia beranggapan bahwa itu menjadi ajang pelepasan dirinya dari padatnya aktivitas sehari-hari. "Nyanyi itu bagi saya adalah pelepasan. Kadang-kadang kita butuh melepaskan dari semua, dan nyanyi itu salah satunya. Kemudian sarana untuk menjadi diri sendiri juga."

  • Agung Firman Sampurna (1) | Berharap Ada Bulu Tangkis Piala Presiden

    Agung Firman Sampurna (1) | Berharap Ada Bulu Tangkis Piala Presiden

    Di awal kepemimpinannya, tradisi emas Olimpiade berhasil dilanjutkan melalui prestasi pasangan ganda putri Apriyani Rahayu dan Greysia Polii pada Olimpiade Tokyo 2020. 

    Piala Thomas yang telah  meninggalkan Tanah Air sejak 2004 pun akhirnya kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi pada turnamen 2021 lalu, di Denmark. Namun, Agung masih belum puas. Ia punya visi akan olahraga andalan Indonesia ini yang melampaui perkara prestasi.

    Di turnamen dan pembinaan, ia pun memiliki berbagai gagasan yang ingin segera diwujudkan, salah satunya dengan adanya Piala Presiden. “Coba bayangkan, tinju ada Piala Presiden, sepak bola juga ada Piala Presiden, bahkan karapan sapi pun ada Piala Presiden. Masak bulutangkis yang menjadi olahraga utama, yang menjadi kebanggaan, tidak ada Piala Presiden?”

  • Hillary Brigitta Lasut (Part 3) | Tetap Kuat karena Nasihat Ibu

    Hillary Brigitta Lasut (Part 3) | Tetap Kuat karena Nasihat Ibu

    "Jaga hati, jagalah hati kamu. Jangan benci, jangan sakit hati. Karena kalau kamu melakukan sesuatu itu dengan hati, berarti kamu melakukan untuk Tuhan. Mungkin saya masih ada kekuatan sedikit dengan mengingat apa yang mama saya bilang itu," ujar Hillary mengenang pesan mendiang Ibunya, Telly Tjanggulung. 

  • Hillary Brigitta Lasut (Part 2) | Saya Bingung dengan Netizen Indonesia

    Hillary Brigitta Lasut (Part 2) | Saya Bingung dengan Netizen Indonesia

    Menurutnya, di Indonesia, reputasi di dunia mayalah yang menentukan jabatan posisi dan nasib orang dunia nyata. “Akhirnya ya begitu, sampai orang-orang sudah jabatan tinggi pun ketakutan untuk bisa mempertahankan kebenaran. Orang-orang yang badannya besar, ototnya gede pun tidak tidak akan bisa bertahan untuk membela konstitusi,” ungkapnya. 

  • Hillary Brigitta Lasut (Part 1) | Curahan Hati Wakil Rakyat

    Hillary Brigitta Lasut (Part 1) | Curahan Hati Wakil Rakyat

    Akhir-akhir ini, nama politikus muda Hillary Brigitta Lasut begitu ramai menjadi perbincangan khalayak. Tak hanya di media massa mainstream, kolom komentar di akun-akun media sosial pribadinya pun ramai dengan dinamika reaksi warganet. Itu semua karena berbagai sikap kontroversial Hilarry yang melawan arus pada umumnya.

  • Irjen Fadil Imran (Part 2) | Kapolda Era Covid-19

    Irjen Fadil Imran (Part 2) | Kapolda Era Covid-19

    Sebelum menjadi orang nomor satu di Kepolisian Daerah Metro Jaya, Fadil Imran memimpin di Jawa Timur pada Mei 2020 hingga November 2020. 

    Di awal menjabat, pandemi covid-19 datang melanda. Ia pun gamang menghadapi situasi saat itu. 

    "Saya mencoba buka literatur soal police in disaster, di situlah saya menemukan konsep tentang collaborative police," ujarnya. 

    Berangkat dari situ, ia lalu mewujudkan program Kampung Tangguh Semeru, sebuah program yang bertujuan menanggulangi masalah covid-19 dengan kolaborasi semua elemen di masyarakat. Hal itu ia rasa selaras karakter bangsa Indonesia. 

    "Kebersamaan, gotong royong, guyub rukun kan sudah menjadi budaya kita," jelasnya. 

    Di Jakarta, ia kembali melanjutkan program Kampung Tangguh. Kemudian, bergulir pula program Vaksin Merdeka yang digagas Polda Metro Jaya, untuk urun tangan mempercepat vaksinasi covid-19 di masyarakat. 

  • Irjen Fadil Imran (Part 1) | Jangan Kau Tipu-Tipu Masyarakat

    Irjen Fadil Imran (Part 1) | Jangan Kau Tipu-Tipu Masyarakat

    Fadil melihat ada sesuatu yang tidak pas dengan tim-tim patroli malam kepolisian di bawah kepemimpinannya. Pasalnya, citra yang sengaja ditampilkan di media massa, begitu berbeda dengan realita. 

    "Saya melihat tim-tim ini secara struktur harus diperbaiki, orientasinya juga. Kita ini bekerja untuk masyarakat atau layar kaca?" ujar Fadil menanggapi tim-tim patroli malam yang aksinya kerap tayang di televisi. 

    "Jangan kau tipu-tipu lah masyarakat ini. Bagus di layar kaca, tapi di lapangan enggak," tegas Fadil. 

    Ia pun berusaha mengubah itu semua, sesuai koridor Kapolri yang menginginkan polisi humanis. Menanggalkan wajah aparat kepolisian yang selama ini cenderung represif. Fadil juga mengharapkan agar polisi bisa lebih dahulu mencegah terjadinya kejahatan. Hal itu ia nilai lebih mulia daripada menangkap pelaku kejahatan. 

  • Arsjad Rasjid (Part 3) | Pengabdian pada Fase Kedua Kehidupan

    Arsjad Rasjid (Part 3) | Pengabdian pada Fase Kedua Kehidupan

    Akhir tahun lalu, Arsjad Rasjid sempat dirawat di rumah sakit karena covid-19. Usai sembuh, dokter yang merawatnya merekomendasikan untuk kateter guna mengecek kondisi aliran darahnya. Tidak ia duga, sudah ada tiga titik penyumbatan di jantungnya. 

    "Teman saya banyak yang usai negatif covid, lalu serangan jantung, dan meninggal. Bagi saya, dengan mengetahui blockage early dan bisa sembuh, ini semacam Tuhan memberikan second chance. Andai saja itu tidak ketahuan dan saya terkena serangan jantung, saya mungkin tidak di sini. Inilah salah satu proses di kehidupan saya," ujar Arsjad yang segera menempuh tindakan pemasangan ring pascadiagnosis dokter itu. 

    Kesempatan kedua untuk hidup tidak ingin dijalani Arsjad tanpa makna. Momentum tersebut membuat dirinya semakin terpanggil untuk memberi sumbangsih bagi negeri. Ia pun memutuskan untuk maju dalam pemilihan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026. 

    "I need to do something. It's a call. Saya ingin melayani sesuatu yang bisa berkontribusi untuk bangsa ini," jelasnya. 

    Ia mengibaratkan Kadin seperti sebuah perusahaan publik dengan pemegang sahamnya adalah kadin di daerah dan asosiasi-asosiasi usaha. "Pertama, yang ingin saya bawa, mind change, bahwa ini seperti perusahaan bersama. Dengan mindset itu, maka akan berusaha memberi values kepada 'pemegang saham', juga kepada stakeholders atau pemerintah," jelasnya. 

    Ia pun ingin mewujudkan Kadin yang lebih inklusif, yang jadi rumah bagi semua pengusaha di Tanah Air, apapun skalanya. "Baik itu pengusaha besar, menengah, kecil, dan mikro, itu semua mesti dihormati."

    Dalam seleksi posisi Ketua Kadin kelak, Arsjad akan berhadapan dengan koleganya, Anindya Bakrie. Meski begitu, ia mengaku tidak ingin ada perpecahan di antara mereka. Karena itu, jauh hari ia sudah menghubungi Anindya.