
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberikan respon positif terhadap rencana Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, yang ingin mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) serupa DeepSeek atau ChatGPT versi Indonesia. Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada Selasa (25/2/2025), Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengungkapkan bahwa pengembangan DeepSeek versi Indonesia merupakan ide yang sangat baik untuk memajukan teknologi AI di Tanah Air.
Nezar menjelaskan, potensi pengembangan AI di Indonesia sangat besar. Menurutnya, desain dan eksekusi produk lokal ini dapat menghadirkan peluang bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di tingkat Asia Tenggara. "Kita bisa menjadi champion di Asia Tenggara," katanya. Melihat keberhasilan negara-negara seperti China yang telah mengembangkan produk AI dari talenta lokal, Nezar optimis bahwa Indonesia juga dapat menuai hasil serupa.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait rencana pengembangan DeepSeek versi Indonesia:
Tujuan Inovasi: Luhut menekankan bahwa Indonesia tidak ingin hanya menjadi penonton dalam eranya disrupsi digital, utamanya dalam perkembangan kecerdasan buatan. Ia berkomitmen untuk membangun tim yang akan fokus dalam inovasi dan pengembangan teknologi AI, sehingga Indonesia dapat bersaing di panggung global.
Peran Talenta Digital: Nezar mencatat bahwa keberhasilan pengembangan DeepSeek sangat bergantung pada talenta digital yang dimiliki Indonesia. "Intinya ada pada digital talent itu," ujarnya, menyoroti pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam menerapkan teknologi modern.
Kepemimpinan yang Visioner: Luhut yang juga merupakan mantan perwira TNI, menegaskan bahwa sudah melaporkan rencana ini kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam diskusi tersebut, Presiden menanyakan apakah Indonesia mampu menciptakan DeepSeek versi sendiri. Luhut memberi semangat bahwa keberhasilan tidak akan terwujud jika tidak dicoba, sehingga tim yang berkualitas perlu dibentuk.
Konteks Global: Dengan banyaknya kemajuan dalam teknologi AI global, pengembangan produk lokal seperti DeepSeek diharapkan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan pasar domestik serta internasional. Produk ini nantinya diharapkan bisa diandalkan dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan dan industri.
- Dukungan Pemerintah: Rencana ini tentunya didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi. Selain itu, hal ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendidikan di bidang teknologi informasi.
Luhut menjelaskan bahwa pembuatan DeepSeek versi Indonesia bertujuan untuk menghadapi tantangan AI yang kian kompleks dan beragam. Dalam era yang serba digital ini, Indonesia perlu memiliki produk teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri lokal. "Kami siap melakukan yang terbaik agar Indonesia tidak ketinggalan," tegasnya.
Dengan berbagai dukungan yang ada, termasuk dari pemerintah dan sektor swasta, tidak menutup kemungkinan bahwa DeepSeek versi Indonesia dapat menjadi salah satu inovasi unggulan yang mendongkrak daya saing Indonesia di kancah internasional. Upaya ini tidak hanya sekadar menciptakan alat bantu dalam bentuk aplikasi kecerdasan buatan, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun ekosistem digital yang lebih kuat di Indonesia.
Dalam waktu dekat, akan sangat menarik untuk melihat sejauh mana inisiatif ini dapat terwujud dan dampaknya terhadap perkembangan industri teknologi di tanah air. Pengembangan DeepSeek versi Indonesia menjadi harapan baru untuk menciptakan keunggulan kompetitif di sektor teknologi, serta mempercepat transformasi digital yang tengah berlangsung.