Musisi Maia Estianty kembali menjadi sorotan publik setelah menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap praktik poligami. Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di kanal YouTube Maia ALELDUL TV, Maia secara tegas mengungkapkan bahwa ia tidak akan mau jika suaminya meminta untuk berpoligami. Pernyataan Maia ini bukan tanpa alasan; ia mengaku sudah pernah merasakannya dalam pernikahan sebelumnya yang berujung pada perceraian.
“Kalau suami minta poligami, aku pasti kabur,” ungkap Maia dalam sesi wawancara yang berlangsung pada Minggu (2/2/2025). Pernyataan ini mengacu pada pengalamannya saat bercerai dari Ahmad Dhani, yang saat itu disebut-sebut meminta untuk berpoligami dengan Mulan Jameela. Maia dengan tegas mengatakan bahwa ia lebih memilih untuk bercerai daripada harus berbagi suami dengan orang lain.
Maia juga menyampaikan pandangannya mengenai poligami sebagai sebuah ujian dalam kehidupan berumah tangga. Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak ingin menghadapi ujian tersebut. “Misalnya ujian aku adalah poligami, yang mana pernah ya. Tapi ketika aku kabur pun ujiannya juga hampir sama,” jelasnya, menunjukkan bahwa ia melalui pengalaman sulit ketika berhadapan dengan masalah yang sama sebelumnya.
Dalam diskusi tersebut, Maia juga menekankan bahwa tidak semua orang memiliki kesiapan dan kekuatan untuk menjalani hidup berpoligami. “Kalau kamu siap sebagai laki-laki, enggak semua orang punya kekuatan bisa poligami. Itu kayak diberkahi sama Tuhan,” tegasnya. Dengan nada yang serius, Maia menekankan bahwa lebih baik mencari bentuk ujian lain daripada terjebak dalam situasi yang sulit untuk diterima.
Maia Estianty, yang kini berbahagia dalam pernikahan dengan Irwan Mussry, menunjukkan bahwa ia tidak mau terjebak dalam hubungan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai hidupnya. Menurutnya, memilih untuk menghindari poligami adalah langkah yang lebih bijaksana untuk dirinya. Hal ini sejalan dengan pandangannya tentang cinta dan komitmen yang seharusnya dipegang teguh dalam sebuah hubungan suami istri.
Pernyataan Maia ini mengundang berbagai tanggapan dari masyarakat dan rekan seniman lainnya. Salah satu yang memberikan respons adalah Oky Setiana Dewi, yang berpesan agar tidak terlalu memandang buruk tentang poligami, mengingat ada banyak rumah tangga yang berhasil meskipun berpoligami. “Jangan kita benci banget gitu karena biasanya yang berhasil itu ada. Yang teman-teman lihat, yang buruk-buruknya itu kasuistis, hanya dari personalnya aja,” ujar Oky, menjelaskan bahwa setiap situasi pasti memiliki konteks serta latar belakang yang berbeda.
Oky menambahkan bahwa sikap saling memahami antar pasangan adalah kunci dalam menjalani kehidupan rumah tangga, meskipun berbeda pandangan soal poligami. Ia mengingatkan bahwa kesiapan dan kekuatan setiap keluarga dalam menghadapi poligami sangatlah berbeda, sehingga perlu pendekatan yang bijaksana dalam melihat isu ini.
Fenomena poligami di Indonesia memang menjadi topik yang kontroversial dan seringkali menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Maia Estianty dengan berani menyampaikan pendapatnya bisa menjadi referensi bagi banyak wanita yang mungkin merasakan hal serupa. Dengan rekam jejak pengalaman pribadinya, Maia berusaha menyampaikan pesan bahwa penting untuk memiliki prinsip hidup yang sesuai dengan diri sendiri dalam menjalani sebuah pernikahan.
Tentu saja, pendapat Maia tidak bisa dipandang sebelah mata, mengingat pengalamannya yang sudah melalui berbagai liku-liku hidup. Dengan menolak poligami, Maia mengajak semua pihak untuk memahami nilai hakikat cinta serta komitmen yang seharusnya menjadi fondasi dalam setiap hubungan.
