
Para arkeolog di Yunani baru-baru ini membuat penemuan menakjubkan di Chiliomodi, sebuah kota di dekat Korintus, dimana mereka menemukan makam monumental kuno yang berfungsi awalnya sebagai tempat pemakaman. Penemuan ini mencerminkan perjalanan transformasi makam tersebut menjadi kuil penyembuhan yang dihormati. Berdasarkan laporan resmi dari Kementerian Kebudayaan Yunani, makam ini diperkirakan dibangun pada periode Helenistik, antara tahun 323 hingga 30 SM.
Makam tersebut memiliki struktur yang unik, hampir menyerupai huruf T, dengan ruang pemakaman utama berukuran 2,7 × 7,4 meter. Pintu masuknya disegel dengan lempengan batu besar berbentuk pintu yang menunjukkan keanggunan arsitektur pada masanya. Mungkin yang paling menarik adalah penemuan artefak yang ada di dalamnya. Satu di antaranya adalah cincin emas berstempel dewa Apollo, dewa penyembuhan, yang diukir dengan simbol ular penyembuh yang sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Penemuan ini bukan hanya sekadar artefak; ini adalah bukti nyata setelah beberapa ratus tahun fungsi makam itu dialihfungsikan. Awalnya, makam ini berfungsi sebagai tempat pemakaman selama beberapa abad sebelum menjadi kuil penyembuhan pada periode Romawi akhir, antara tahun 250 hingga 450 M. Di dalam sarkofagus besar, arkeolog menemukan kerangka perempuan, sementara makam lainnya telah mengalami penjarahan.
Penemuan menarik lainnya mencakup berbagai barang dari kedua periode Helenistik dan Romawi, seperti koin, daun emas dari mahkota, vas kecil, serta benda-benda dari besi dan perunggu. Selain itu, terdapat juga botol parfum dan manik-manik kaca yang menunjukkan adanya kegiatan perdagangan dan interaksi sosial yang berlangsung pada masa itu.
Para arkeolog juga menemukan banyak artefak di luar makam yang menunjukkan bahwa lokasi tersebut pernah berfungsi sebagai kuil penyembuhan. Patung tanah liat berbentuk bagian tubuh seperti jari dan lengan ditemukan tertimbun di area sekitar makam, kemungkinan besar sebagai persembahan dari orang-orang yang datang mencari kesembuhan atau sebagai ungkapan rasa syukur setelah sembuh dari penyakit, mendemonstrasikan praktik keagamaan dan budaya pada masa itu.
Kementerian Kebudayaan Yunani mengonfirmasi bahwa penggalian di sekitar makam masih berlangsung. Tim arkeolog terus menyelidiki bentuk asli dari kompleks makam-kuil ini serta rentang waktu penggunaannya dan renovasi yang pernah dilakukan. Penelitian lebih lanjut pun direncanakan, termasuk penyelidikan terhadap peninggalan dari periode Romawi akhir lainnya, seperti rumah-rumah dan tungku besar yang sudah ditemukan di lokasi tersebut.
Dengan penemuan ini, Chiliomodi menawarkan jendela menarik ke dalam sejarah kuno Yunani, menggambarkan bagaimana tempat pemakaman dapat bertransformasi menjadi pusat penyembuhan dalam budaya pagan yang mendewakan dewa-dewa. Temuan ini tak hanya menambah wawasan arkeologis tetapi juga memperkaya pengetahuan kita tentang praktik spiritual dan medis bangsa Yunani kuno.
Adalah penting untuk dicatat bahwa penemuan di Chiliomodi tidak hanya memperkaya situs sejarah, tetapi juga membuktikan nilai edukatif dari penggalian arkeologis. Dengan digunakannya metode modern dan penelitian multidisipliner, para arkeolog berharap dapat mengungkap lebih banyak aspek dari peradaban yang telah berlalu dan bagaimana mereka memandang kehidupan, kematian, dan penyembuhan. Temuan ini menjadi pengingat bahwa meskipun ribuan tahun telah berlalu, jejak kebudayaan manusia tetap terjaga dalam tanah yang kita pijak.