Dunia

Makna Tersirat di Balik Foto Resmi Pelantikan Trump yang Seram

Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada 20 Januari 2025 dan langsung merilis foto resmi yang mencuri perhatian publik. Potret tersebut menggambarkan Trump dengan ekspresi serius dan pencahayaan yang membuat suasana foto tampak “menyeramkan.” Gaya pemotretan ini memicu perdebatan di kalangan pengamat tentang pesan yang ingin disampaikan melalui visual tersebut.

Potret resmi Trump diambil oleh fotografer resmi, Daniel Torok, dengan teknik pencahayaan yang dikenal sebagai “monster lighting”. Teknik ini menerangi wajah Trump dari bawah, menciptakan efek dramatis yang cenderung mengintimidasi. Eliska Sky, seorang fotografer dari London Institute of Photography, menyebut foto ini mirip dengan gaya visual dalam film horor, di mana Trump terlihat seperti seorang petinju yang siap bertarung. Menurut Paul Duerinckx, dosen fotografi dokumenter di Swansea College of Art, pencahayaan yang tidak biasa ini menyampaikan rasa keseriusan dan tekad yang mendalam.

Biasanya, potret resmi presiden menggunakan pencahayaan dari atas, namun gambar Trump mengubah konvensi dengan menyoroti sorot mata dan ekspresi wajahnya secara unik. Hasilnya adalah kesan “ominous” yang tidak lazim untuk foto resmi seorang presiden. Penggunaan teknik pencahayaan ini berfungsi untuk menarik perhatian bakal pemilih sekaligus menyampaikan kekuatan karakter Trump.

Lebih menarik lagi, potret resmi ini tampaknya terinspirasi dari foto mugshot Trump yang menjadi salah satu gambar paling banyak dicari pada tahun 2023. Jared Polin, seorang YouTuber fotografi, menjelaskan bahwa potret mugshot tersebut kini menjadi simbol yang digunakan baik oleh pendukung maupun penentang Trump, menghiasi kaos dan berbagai merchandise. Ini menunjukkan upaya tim Trump untuk memanfaatkan visual agar dapat membangun narasi politik yang menguntungkan.

Ekspresi dalam potret ini juga menarik untuk diperhatikan. Dengan alis terangkat dan tatapan tajam ke arah kamera, foto ini seakan mengirimkan pesan kuat bahwa Trump adalah pemimpin yang kuat dan tak tergoyahkan. Andrew Parsons, seorang fotografer politik, menyebut potret ini sebagai “foto dengan pesan” yang jelas: tidak ada senyuman ramah, tetapi tatapan yang menekankan dominasi dan kekuatan.

Ketika dibandingkan dengan potret resmi Trump pada tahun 2017, terdapat perbedaan mencolok. Potret pertama lebih menonjolkan sisi pebisnisnya dengan pencahayaan yang hangat dan ramah. Di sisi lain, potret terbaru memperlihatkan kesan kekuatan dan dominasi. Eric Draper, fotografer resmi untuk George W. Bush, mengatakan bahwa potret presiden biasanya dirancang untuk menyambut publik dengan sikap profesional dan menyenangkan. Namun, potret Trump justru menyampaikan kekuatan.

Dampak visual dalam politik tidak bisa dianggap remeh. Potret resmi presiden adalah gambar yang paling banyak dilihat dan dicetak selama masa kepresidenan. Parsons menyatakan, “Sebuah foto bisa membangun atau menghancurkan kampanye politik.” Dalam konteks ini, potret Trump tampaknya dirancang untuk mencerminkan era baru kepemimpinannya yang penuh kontroversi dan ambisi besar. Trump berusaha menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok yang tetap dominan dalam politik Amerika, bahkan setelah kembali menjabat.

Melalui potret ini, Trump tanpa suara menyampaikannya dengan efek visual yang menggugah, yang membuat banyak orang bertanya-tanya tentang era baru yang dia bawa ke pentas politik dunia. Apa makna di balik pencahayaan yang mencolok dan ekspresi wajah yang tegas? Potret ini menandai langkah awal dari perjalanan kepemimpinan yang pasti akan menjadi sorotan banyak pihak ke depannya.

Guntur Wibowo

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button