Malas Bergerak, Harga Emas Stagnan di Rp1.611.000 Hari Ini!

Harga emas Antam hari ini, Minggu (26/1/2025), tercatat stagnan di angka Rp1.611.000 per gram. Penahanan harga ini terjadi setelah harga emas sempat melesat hingga mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, mencerminkan fluktuasi pasar yang semakin dinamis.

Harga jual kembali atau buyback emas Antam juga mengalami stagnasi, tetap berada di Rp1.459.000 per gram. Harga yang diumumkan ini berlaku di kantor Antam Pulo Gadung, Jakarta, dan menjadi acuan bagi banyak investor yang bertransaksi untuk membeli maupun menjual emas. Sejak beberapa waktu terakhir, aktivitas pergerakan harga emas menjadi sorotan, terutama dalam konteks ketidakpastian ekonomi global yang memicu minat investor untuk beralih ke aset yang dianggap lebih aman.

Menurut beberapa analis pasar, stagnasi harga emas saat ini bisa jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci, antara lain:

1. Ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut.
2. Fluktuasi nilai tukar mata uang, khususnya USD.
3. Permintaan terhadap emas dari negara-negara besar, terutama Asia.
4. Kebijakan moneter bank sentral yang bisa berdampak pada inflasi.

Dalam konteks pajak, pembeli emas batangan dikenakan PPh 22 yang sebesar 0,9 persen berdasarkan PMK No. 34/PMK 10/2017. Pembeli yang memiliki NPWP dapat memperoleh potongan pajak sebesar 0,45 persen, memberikan insentif bagi investor untuk melakukan transaksi lebih banyak.

Hari ini, harga pecahan emas Antam yang dapat dijadikan pilihan investasi atau cadangan finansial, adalah sebagai berikut:

– Emas 0,5 gram: Rp855.500
– Emas 1 gram: Rp1.611.000
– Emas 2 gram: Rp3.162.000
– Emas 3 gram: Rp4.718.000
– Emas 5 gram: Rp7.830.000
– Emas 10 gram: Rp15.605.000
– Emas 25 gram: Rp38.887.000
– Emas 50 gram: Rp77.695.000
– Emas 100 gram: Rp155.312.000
– Emas 250 gram: Rp388.015.000
– Emas 500 gram: Rp775.820.000
– Emas 1.000 gram: Rp1.551.600.000

Investasi emas tetap menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di tengah kondisi pasar yang volatile. Emas tidak hanya berfungsi sebagai alat lindung nilai tetapi juga sebagai sarana diversifikasi portofolio investasi. Menurut beberapa investor, dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, emas mampu memberikan rasa aman dan stabilitas.

Meskipun harga emas saat ini stagnan, minat untuk berinvestasi dalam logam mulia ini tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Laporan menunjukkan bahwa banyak masyarakat lebih memilih untuk ‘malas bergerak’ dengan berinvestasi pada emas, mengingat harganya yang relatif stabil dibandingkan investasi lain yang berisiko lebih tinggi.

Pandangan para ahli memperkirakan bahwa harga emas kemungkinan akan tetap berada dalam rentang harga yang serupa dalam waktu dekat, tergantung pada berbagai aspek yang mempengaruhi kondisi ekonomi global. Oleh karena itu, bagi investor yang ingin memasuki pasar, penting untuk memantau perkembangan secara berkala dan mengambil keputusan yang berdasarkan pada analisis informasi yang akurat.

Dengan melihat posisi harga emas saat ini, tampaknya ‘malas bergerak’ bisa menjadi strategi yang cerdas bagi mereka yang ingin menjaga daya beli dan menghindari kerugian di tengah ketidakpastian pasar. Hal ini menjadikan emas sebagai salah satu pilihan yang menarik bagi investasi jangka panjang di masyarakat saat ini.

Exit mobile version