Teknologi

Malware Tria Stealer Mengancam Pengguna Android, Asal Indonesia?

Perusahaan keamanan siber Kaspersky baru-baru ini mengungkapkan ancaman serius bagi pengguna Android yang berasal dari malware berbahaya bernama Tria Stealer. Malware ini diduga berasal dari Indonesia dan menargetkan pengguna di negara-negara seperti Malaysia dan Brunei. Melalui kampanye rekayasa sosial yang canggih, penyerang menggunakan taktik manipulatif dengan menyebarkan undangan pernikahan palsu untuk mengelabui korban agar menginstal aplikasi berbahaya.

Malware Tria Stealer telah menjadi sorotan karena metode penyebarannya yang licik. Para penyerang mengirimkan file APK yang terlihat seperti kartu undangan digital melalui grup WhatsApp dan Telegram. Ketika korban mengunduh dan menginstal aplikasi tersebut, mereka tanpa sadar memberikan akses kepada penyerang untuk mengambil alih kontrol atas perangkat mereka. Setelah terpasang, Tria Stealer akan meminta berbagai izin yang memungkinkan akses penuh terhadap data pribadi korban, termasuk pesan teks, email, dan akun media sosial.

Kaspersky mencatat beberapa izin berbahaya yang diminta oleh Tria Stealer, antara lain:

  • Mengakses pesan teks dan email: Ini memungkinkan peretas untuk membaca dan meneruskan komunikasi korban, yang berpotensi mengungkap informasi sensitif.
  • Membajak akun WhatsApp dan Telegram: Dengan menguasai akun-akun ini, penyerang dapat meminta uang dari kontak korban, memanfaatkan kepercayaan yang telah dibangun di antara mereka.
  • Mencegat kode OTP (One-Time Password): Akses terhadap kode OTP sangat berbahaya, karena ini memberi jalan bagi peretas untuk mengakses berbagai akun online, termasuk akun perbankan.
  • Menjalankan aplikasi secara otomatis setelah reboot: Ini membuat malware tetap aktif di perangkat meskipun pengguna mematikan atau merestart perangkat mereka.
  • Menyamarkan diri sebagai aplikasi sistem: Tria Stealer menggunakan ikon berbentuk roda gigi agar terlihat seperti aplikasi pengaturan, sehingga menambah kemungkinan pengguna tidak curiga.

Kaspersky menduga bahwa aktor di balik malware ini merupakan bagian dari jaringan yang lebih luas berbahasa Indonesia, didukung oleh penemuan artefak kodenya yang menggunakan bahasa Indonesia. Peneliti keamanan Kaspersky, Fareed Radzi, mengingatkan pentingnya kewaspadaan bagi pengguna. Menurutnya, "Sangat penting bagi individu dan pengguna korporat untuk selalu waspada dan tidak mudah mengikuti permintaan yang mereka terima secara online, meskipun datang dari seseorang yang mereka kenal."

Di tengah meningkatnya ancaman ini, Kaspersky memberikan sejumlah saran untuk melindungi diri dari serangan malware seperti Tria Stealer. Pengguna Android disarankan untuk:

  1. Hanya mengunduh aplikasi dari sumber resmi: Mengunduh aplikasi hanya dari Google Play Store dapat meminimalisir risiko malware.
  2. Menolak pemasangan file APK dari sumber tidak dikenal: Aplikasi yang didapat dari sumber yang mencurigakan sangat berisiko untuk mengandung malware.
  3. Memeriksa izin yang diminta aplikasi: Sebelum menginstal, selalu periksa izin yang diminta oleh aplikasi tersebut, dan pastikan tidak meminta akses yang tidak relevan.
  4. Menggunakan solusi keamanan siber terpercaya: Menginstal aplikasi keamanan dapat membantu mendeteksi dan menghapus malware sebelum mengakibatkan kerusakan.
  5. Waspada terhadap tautan atau file mencurigakan: Terutama jika diterima melalui pesan pribadi atau grup, selalu lakukan pengecekan sebelum mengklik tautan atau mendownload file.

Ancaman yang dibawa oleh malware seperti Tria Stealer menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan kewaspadaan siber bagi pengguna. Saat dunia digital terus berkembang, penyerang juga akan semakin canggih dalam cara mereka mengeksploitasi celah keamanan. Dengan mematuhi pedoman keamanan dan berhati-hati terhadap manipulasi, pengguna dapat melindungi diri mereka dari ancaman yang merugikan.

Dimas Harsono adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button