Pembongkaran pagar laut yang menuai banyak kontroversi di perairan Tangerang menjadi sorotan publik setelah mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, memberikan dukungan kepada Said Didu yang getol memperjuangkan isu ini. Tindakan pembongkaran tersebut dilakukan oleh gabungan TNI AL, anggota Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta ratusan nelayan yang memprotes kepemilikan lahan yang terindikasi merugikan masyarakat.
Susno Duadji, yang menjabat sebagai Kabareskrim dari Oktober 2008 hingga November 2009, menunjukkan kepeduliannya terhadap perkembangan kasus ini. Kasus pagar laut tersebut mulai mencuat ke publik setelah adanya Surat Hak Milik (SHM) dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang teridentifikasi melalui aplikasi Bhumi. Hal ini kemudian memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk menteri terkait yang mengambil tindakan tegas dengan membatalkan sejumlah sertifikat yang berhubungan dengan proyek tersebut.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid juga memberikan respon cepat dengan mencabut puluhan sertifikat di Desa Kohod setelah mendapat perhatian publik dan dukungan dari Presiden RI Prabowo. Said Didu, yang merupakan aktivis dan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada menteri lewat media sosial setelah keputusan tersebut diambil. Melalui akun media sosialnya, Said Didu mengungkapkan bahwa sekitar 1.500 hektar lahan laut telah diplot oleh BPN dan pengembang.
Setelah postingan tersebut, Susno Duadji mengapresiasi langkah Said Didu. Di akun X-nya, ia mengatakan, “Terima kasih dan selamat serta salut untuk Pak Said Didu; perkara pagar laut, PSN, sertifikat laut, rakyat tergusur. Anda dan teman-teman adalah pejuang pembela rakyat tanpa panrih dan urat takutnya nggak ada.” Ucapan ini viral dan mendapat banyak perhatian dari netizen.
Dukungan yang diberikan oleh mantan Kabareskrim tersebut menunjukkan bagaimana figur publik dapat mempengaruhi opini masyarakat. Banyak netizen memberikan komentar positif dan memberikan dukungan kepada dua sosok ini. Sejumlah netizen memuji keberanian mereka dalam menghadapi isu yang sensitif ini, dengan harapan agar pihak-pihak yang melanggar hak masyarakat bisa ditindak tegas. Berikut adalah beberapa tanggapan dari netizen:
Dukungan untuk Pejuang Kebenaran: "Semoga para pejuang kebenaran selalu dilindungi Allah SWT," tulis @jonasnto432.
Ajakan untuk Berjuang Bersama: "Ayo Pak Jenderal berisik kayak Pak Didu. Kami warga Jabar mendukung bapak," komentar @Maoe971.
- Guomen Humor: "Saya curiga, jangan-jangan bapak yang suplai data ke Pak Said Didu ya," canda @ac*eut.
Dukungan ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat mendukung setiap langkah yang diambil untuk membongkar kepentingan oknum yang berusaha mengambil alih lahan milik publik. Tak hanya itu, tindakan tersebut juga memunculkan kesadaran akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penguasaan lahan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
Kontroversi mengenai pagar laut ini semakin menyentuh ranah politik, dengan beberapa netizen menyebutkan bahwa ada kemungkinan dukungan dari pihak tertentu yang memiliki kekuasaan. Said Didu, dalam komennya, pernah menyatakan bahwa lembaga negara "takut" untuk bertindak karena adanya indikasi bahwa proyek tersebut didukung oleh pihak tertentu.
Dengan pendukung seperti Susno Duadji, gerakan ini tampak semakin kuat dan berpotensi membawa perubahan yang positif bagi masyarakat nelayan di Tangerang. Publik kini menantikan langkah-langkah selanjutnya dari pemerintah serta respons terhadap masalah yang kompleks ini. Diharapkan tindakan tegas dan konsisten dapat dilakukan untuk melindungi hak-hak masyarakat yang selama ini terabaikan.