
Pemain muda Indonesia, Marselino Ferdinan, kini tengah berjuang keras untuk meniti karier sepak bola di Eropa. Sejak awal tahun 2023, gelandang berusia 20 tahun ini telah memperkuat dua klub berbeda, KMSK Deinze di Belgia dan saat ini, Oxford United di liga Inggris. Meskipun memiliki bakat yang memadai, langkahnya menembus sepak bola Eropa tidak sepenuhnya mulus. Ia kini dihadapkan pada sejumlah tantangan yang membebani mental dan fisiknya.
Bergabung dengan Oxford United, Marselino harus cepat beradaptasi dengan gaya permainan EFL Championship yang dikenal dengan tempo cepat dan fisik yang kuat, ciri khas kompetisi di Inggris. “Ketika saya bermain di Inggris, saya merasakan tekanan yang jauh lebih besar dibandingkan ketika bermain di Indonesia,” ungkapnya dalam sebuah wawancara. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat kompetisi yang memaksa setiap pemain untuk selalu tampil dalam kondisi terbaik mereka.
Meskipun diawali dengan semangat tinggi, Marselino mengakui bahwa jauh dari keluarga dan teman-teman menjadi tantangan emosional. Adaptasi dalam kehidupan sehari-hari di luar negeri pun turut menambah beban mental. “Kehidupan di luar negeri bisa membuat Anda merasa terasing. Tanpa dukungan langsung dari orang terkasih, terkadang kita merasa stres. Itulah mengapa penting untuk mempersiapkan diri secara mental,” tambahnya.
Marselino juga memberikan saran yang berharga bagi para pemain muda di Indonesia. Ia menyarankan agar mereka membuktikan diri terlebih dahulu di liga domestik sebelum melangkah ke Eropa. “Jika kalian ingin bermain di luar negeri, kalian harus siap baik secara teknis maupun mental untuk menghadapi persaingan yang lebih ketat,” tuturnya.
Berikut adalah beberapa hal yang menjadi fokus Marselino dalam menghadapi tantangan di Eropa:
- Adaptasi Taktik: Marselino berusaha memahami taktik bermain yang lebih kompleks dan mengasah kemampuannya dalam penguasaan bola.
- Kesiapan Fisik: Dengan tuntutan fisik yang tinggi di liga Inggris, dia berkomitmen untuk meningkatkan kebugaran dan ketahanan fisiknya.
- Kesiapan Mental: Menyadari tekanan yang ada, ia berupaya memperkuat mental untuk tetap termotivasi meskipun menghadapi berbagai kesulitan.
Sejak bergabung dengan Oxford United, Marselino belum berhasil menembus skuat utama tim. Dalam pertandingan EFL Championship terbaru, timnya mengalami kekalahan 0-2 dari Portsmouth, di mana Marselino tidak tercantum dalam daftar susunan pemain. Meskipun demikian, semangat pantang menyerahnya tetap terjaga. Ia percaya bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, kesempatan untuk bersinar di pentas sepak bola internasional akan datang.
Marselino juga menyadari bahwa tantangan yang dihadapinya bukan hanya masalah fisik, tetapi juga tantangan mental yang cukup signifikan. “Kalian mungkin akan merasa sendirian dan stres. Oleh karena itu, persiapan mental sangat penting. Kalian harus siap menghadapi segala sesuatunya,” pesannya kepada pemain muda lainnya.
Dalam misi untuk terus berkembang, Marselino bertekad untuk tidak hanya menjadi pemimpin di lapangan, tetapi juga menginspirasi generasi berikutnya dari Indonesia yang bercita-cita berkarir di dunia sepak bola, terutama di Eropa. Marselino mengingatkan bahwa meskipun jalannya penuh rintangan, setiap langkah yang diambilnya adalah bagian dari proses belajar dan tumbuh. “Perjuangan ini tidak mudah, tetapi saya yakin semua ini akan membuahkan hasil,” tutupnya optimis.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapinya, perjalanan Marselino Ferdinan di Eropa menjadi simbol harapan bagi banyak pemain muda Indonesia untuk mengejar impian mereka di dunia sepak bola internasional.