Bulan Ramadan merupakan waktu yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Menyambut datangnya bulan suci ini, Masjid Raya Labui yang terletak di Kemukiman Labui, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, memeriahkannya dengan menyediakan penganan khas Aceh, yaitu kanji rumbi, secara gratis bagi masyarakat yang berbuka puasa. Inisiatif ini diadakan oleh pengurus masjid melalui kontribusi para donatur yang peduli.
Masjid Raya Labui, atau yang juga dikenal sebagai Masjid Kuno Po Teumeurehom, memiliki sejarah panjang yang kaya. Masjid ini dibangun pada tahun 1612 M dan pernah berfungsi sebagai benteng pertahanan pada masa penjajahan Belanda. Selain itu, masjid ini merupakan salah satu dari tiga masjid terbesar di Aceh pada masa kesultanan, di samping Masjid Baiturrahman di Banda Aceh dan Masjid Raya Samalanga di Kabupaten Bireuen.
Pengurus masjid menyediakan penganan berbuka puasa berupa kanji rumbi yang disajikan dalam kemasan kantong plastik. Masyarakat umum, baik warga sekitar maupun pejalan kaki yang melintas, dipersilakan mengambilnya secara gratis. Imam Besar Masjid Raya Labui, Teungku Bakhtiar, mengungkapkan, “Silahkan mengambil oleh siapa saja yang membutuhkan untuk berbuka puasa dan boleh juga menyumbang dana dari siapa saja yang berkemudahan.” Hal ini menunjukkan kepedulian masjid terhadap sesama, terutama di bulan penuh rahmat ini.
Kegiatan ini sudah berlangsung selama sekitar satu dekade dan terus berlanjut hingga Ramadan tahun ini. Untuk menyediakan kanji rumbi setiap harinya, masjid memerlukan dana sekitar Rp 500.000 untuk pengadaan satu kuali besar. Namun, penyerapan dana tergantung pada donasi yang diberikan oleh masyarakat. Imam Teungku Bakhtiar juga mengajak siapa saja yang memiliki kemampuan finansial untuk memberikan sumbangan seikhlasnya demi kelangsungan kegiatan ini, “Semua sumbangan akan dikelola sesuai dengan kebutuhan di lapangan.”
Dalam perkembangan terkini, keberadaan penganan ini telah menarik perhatian banyak orang. Dengan mengutamakan aspek sosial dan kebersamaan, Masjid Raya Labui menjadi tempat yang tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga sebagai ruang interaksi komunitas bagi masyarakat setempat. Selain itu, masjid ini juga berfungsi sebagai media edukasi mengenai nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian antar sesama melalui kegiatan berbagi.
Ramadan juga mengingatkan umat muslim akan pentingnya berbagi dan membantu sesama, dan Masjid Raya Labui telah berhasil menjadi teladan dengan menyediakan penganan berbuka puasa bagi siapa saja yang membutuhkan. Dengan adanya penganan gratis ini, banyak orang, termasuk musafir yang singgah, dapat menikmati waktu berbuka yang lebih berkualitas.
Menarik untuk dicatat, Masjid Raya Labui bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan karakter yang kuat. Dalam sejarahnya, masjid ini sering disinggahi oleh Sultan Aceh Iskandar Muda saat melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Aceh. Keberadaannya yang bersejarah memberikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin merasakan nuansa tradisional Aceh.
Upaya yang dilakukan oleh pengurus Masjid Raya Labui dalam menyediakan kanji rumbi selama bulan Ramadan merupakan bukti nyata kepedulian komunitas terhadap satu sama lain. Setiap tahun, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya berbagai kalangan, baik yang merayakan tradisi berbuka puasa maupun yang ingin menyebarkan kebaikan melalui donasi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa di balik sejarah yang panjang, nilai-nilai kemanusiaan tetap terjaga dan terus dilestarikan di masyarakat Aceh.
Dengan demikian, Masjid Raya Labui tidak hanya berfungsi sebagai wadah ibadah, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kebersamaan di bulan suci ini, di mana setiap individu diajak untuk berbagi dan saling membantu demi kebaikan bersama.