
Luka Doncic membuktikan bahwa dirinya masih merupakan kekuatan yang tak terelakkan dalam dunia NBA saat ia membawa Los Angeles Lakers meraih kemenangan 112-97 atas mantan timnya, Dallas Mavericks, pada pertandingan yang berlangsung pada Kamis malam (10 April 2025). Dalam laga tersebut, Doncic tampil luar biasa dengan mencetak 45 poin, menunjukkan performa yang dominan di lapangan.
Setelah bertahun-tahun berjuang bersama Dallas Mavericks, kembalinya Doncic ke kandang tim tersebut menjadi sorotan besar bagi para penggemar. Menariknya, meskipun Doncic kini membela Lakers, pendukung Mavericks tetap memberikan sambutan hangat dan dukungan kepadanya. Sorakan “Pecat Nico, pecat Nico” menggema di arena, sebagai bentuk protes mereka terhadap manajer Mavericks, Nic Harrison, yang dianggap bertanggung jawab atas keputusan menukar Doncic dengan Anthony Davis dalam kesepakatan yang mengejutkan.
“Saya sangat menghargai penggemar yang datang hari ini, teman-teman di Dallas. Saya sangat mencintai kota ini dan orang-orangnya. Hanya saja ini saatnya melanjutkan hidup,” ungkap Doncic setelah pertandingan. Ia menyatakan rasa cintanya kepada Dallas, meskipun kini ia harus melanjutkan karirnya di Los Angeles.
Performa gemilang Doncic tidak hanya menyenangkan penggemar Lakers, tetapi juga menggugah nostalgia bagi para penggemar Mavericks yang masih mengingat kontribusinya yang luar biasa di tim sebelumnya. Meskipun kehilangan Doncic menjadi salah satu keputusan paling dibahas musim ini, pertandingan ini menunjukkan betapa besarnya talenta yang dimiliki oleh pemain asal Slovenia tersebut.
Dalam pertandingan tersebut, Los Angeles Lakers menunjukkan dominasi sejak awal. Selain Doncic, LeBron James juga berkontribusi besar dengan mencetak 27 poin, sementara Rui Hachimura menambah 15 poin. Sebaliknya, Anthony Davis, yang ditukar dengan Doncic, hanya mampu mencetak 3 poin, menimbulkan pertanyaan mengenai keputusan yang dibuat oleh manajemen Mavericks.
Meskipun Doncic bersikap tenang, ada jejak kesedihan di wajahnya saat ia menyaksikan penonton mengenang masa lalu yang telah berlalu. Ini adalah pertemuan emosional pertama bagi Doncic di tempat yang pernah ia sebut rumah selama beberapa tahun. “Ini selalu jadi rumah saya karena terlalu banyak kenangan,” lanjut Doncic, mencerminkan rasa kehilangan yang ia rasakan terhadap tim yang membesarkan namanya.
Lakers mengontrol permainan dengan baik, dan meskipun Mavericks berusaha balik menyerang, mereka kesulitan menghadapi tekanan yang diberikan oleh lawan. Penampilan Doncic menjadikan ia salah satu pencetak poin teratas dalam league, tetapi kemampuan Lakers secara keseluruhan terlihat lebih solid, terutama dalam kolaborasi antara James dan Doncic yang berhasil menembus pertahanan Mavericks dengan mudah.
Melihat performa kedua tim dalam pertandingan ini, jelas bahwa Lakers memiliki potensi untuk bersaing di playoff mendatang, sementara Mavericks harus menghadapi realitas pahit dari keputusan yang telah diambil. Luka Doncic bukan hanya membawa keberuntungan bagi Lakers, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi Mavericks tentang pentingnya memanfaatkan talenta yang ada. Momen ini akan menjadi salah satu yang tak terlupakan dalam perjalanan karir Doncic dan juga dalam sejarah rivalitas kedua tim ini.
Dengan sorotan yang terus berlanjut pada Doncic, Lakers kini bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka di NBA dengan penuh keyakinan, sementara Mavericks harus berusaha untuk bangkit dalam pencarian mereka akan kesuksesan di masa mendatang. Pertandingan ini tidak hanya tentang angka di papan, tetapi juga tentang emosi, nostalgia, dan perjalanan seorang atlet yang meninggalkan jejaknya di lebih dari satu tim.