MDI Ventures, perusahaan modal ventura milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, baru-baru ini meluncurkan delapan laporan dampak (impact report) yang mengeksplorasi kontribusi signifikan startup portofolio mereka dalam berbagai sektor esensial seperti pendidikan, kesehatan, aquaculture, dan fintech. Melalui laporan-laporan ini, MDI Ventures menunjukkan bahwa mereka memperhatikan aspek sosial dan lingkungan, tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi.
Sebagian besar startup yang terlibat dalam laporan ini, seperti Aruna, Paxel, Julo, SwipeRX, Qoala, Delos, Cermati, dan Amartha, memiliki model bisnis yang tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang berkelanjutan. Salah satu tema penting yang muncul dari laporan ini adalah komitmen terhadap inklusi gender dan pemberdayaan perempuan. Misalnya, Qoala melaporkan bahwa 42 persen dari total agen mereka adalah perempuan, meningkat dari 38 persen pada tahun sebelumnya. Program ini membantu membuka peluang kerja bagi perempuan, termasuk mereka yang tidak memiliki gelar formal, dan mendukung kesetaraan gender di dunia kerja.
Selain itu, Amartha, yang fokus pada pembiayaan perempuan di perdesaan, tercatat telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 2,6 juta nasabah perempuan di Indonesia. Usaha ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam ekonomi.
“Peluncuran delapan laporan dampak ini menegaskan komitmen kami untuk berinvestasi di startup yang tidak hanya berfokus pada nilai ekonomi, tetapi juga memiliki visi yang kuat untuk menciptakan dampak nyata dalam aspek sosial dan lingkungan,” ungkap Alvin Evander, VP of Strategy & Sustainability MDI Ventures. Hal ini menunjukkan bahwa MDI Ventures berupaya tidak hanya untuk mencapai pertumbuhan finansial tetapi juga untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih baik.
Selain aspek pemberdayaan perempuan, laporan ini juga mencatat inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh JULO. Pada tahun 2023, JULO mengalokasikan investasi sebesar Rp113,9 juta untuk aktivitas CSR, yang meningkat 403 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Program ini bertujuan memenuhi kebutuhan komunitas tempat mereka beroperasi, serta memperkuat hubungan dengan masyarakat dan menciptakan dampak positif yang nyata.
Laporan-laporan tersebut menekankan pentingnya pengembangan strategi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Startup diharapkan dapat menjalankan kolaborasi lintas sektor yang tidak hanya menghasilkan keuntungan yang cepat tetapi juga memberikan kontribusi jangka panjang bagi masyarakat. Pendekatan ini dinilai penting dalam menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dalam konteks yang lebih luas, inisiatif GoZero% yang diluncurkan oleh Telkom Indonesia juga sejalan dengan komitmen MDI Ventures terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Program ini bertujuan untuk mendorong bisnis yang berkelanjutan serta mendukung praktik-praktik yang baik dalam hal Environment, Social, and Governance (ESG). Melalui pendekatan ini, Telkom optimis bisa menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan berfokus pada prinsip-prinsip ESG.
“Harapan kami adalah seluruh laporan dampak ini dapat meningkatkan kesadaran publik dan pemangku kepentingan mengenai peran strategis startup dalam mendorong perubahan sosial, pemberdayaan komunitas, inovasi teknologi, dan keberlanjutan lingkungan,” kata Alvin menambahkan.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, MDI Ventures tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam dunia investasi, tetapi juga berkontribusi pada upaya untuk menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor swasta bisa berperan aktif dalam memecahkan masalah sosial yang ada di Indonesia, sambil tetap fokus pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
