Sains

Melampaui Stonehenge: 7 Situs Megalitik Kuno Penuh Misteri!

Stonehenge sering dianggap sebagai situs megalitik paling terkenal di dunia. Namun, ada banyak situs lain yang tidak kalah menarik dan menyimpan misteri mendalam, yang bahkan lebih tua atau lebih besar daripada Stonehenge itu sendiri. Berikut adalah tujuh situs megalitik kuno yang layak untuk diketahui.

Situs pertama yang mencuri perhatian adalah Göbekli Tepe yang terletak di tenggara Turki. Berusia lebih dari 11.000 tahun, Göbekli Tepe terdiri dari serangkaian bangunan megalitik yang dibangun pada masa ketika manusia masih hidup sebagai pemburu-pengumpul. Pilar-pilar berbentuk T yang mencapai ketinggian 5,5 meter dihiasi dengan ukiran fauna, seperti rusa dan burung nasar, serta simbol-simbol abstrak. Meskipun telah banyak spekulasi, tujuan pembangunan situs ini masih menjadi misteri, apakah untuk upacara keagamaan atau sebagai tempat pertemuan sosial.

Selanjutnya, ada Avebury, yang terletak di Inggris barat daya. Situs ini dibangun sekitar tahun 2500 SM dan memiliki lingkaran batu dengan diameter 420 meter, menjadikannya lingkaran batu terpanjang yang diketahui. Di dalam lingkaran ini terdapat dua lingkaran batu lebih kecil dengan diameter masing-masing 100 meter. Seperti Göbekli Tepe, Avebury juga merupakan bagian dari lanskap megalitik yang lebih luas, yang menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu memiliki hubungan yang erat dengan alam.

Cincin Brodgar adalah situs ketiga yang berlokasi di Kepulauan Orkney, Skotlandia. Diperkirakan berasal dari tahun 2500 SM, lingkaran batu ini awalnya terdiri dari 60 batu, dari mana 36 di antaranya masih berdiri kokoh. Batu-batu ini memiliki tinggi antara 2,1 hingga 4,7 meter, dengan diameter lingkaran mencapai 104 meter. Di dekat situs ini ditemukan pula gundukan kuburan yang menunjukkan praktik ritual yang berkaitan dengan kematian.

Melanjutkan eksplorasi situs megalitik, Ales Stenar di Swedia menjadi sorotan. Struktur ini, yang dibangun antara 1.000 hingga 2.500 tahun yang lalu, terdiri dari 59 batu besar yang disusun membentuk kapal. Tujuannya masih menjadi perdebatan di antara para arkeolog, tetapi salah satu teori menyebutkan bahwa Ales Stenar mungkin berfungsi sebagai kalender matahari.

Di wilayah Dataran Tinggi Golan, terdapat Rujm el-Hiri, yang memiliki sejarah sekitar 6.000 tahun. Situs ini menampilkan serangkaian lingkaran batu dengan sebuah gundukan di tengahnya. Beberapa sejarawan menyebutnya sebagai “Wheel of Giants” karena tata letaknya yang unik. Fungsi asli dari Rujm el-Hiri masih samar, dengan beberapa penelitian mengindikasikan bahwa itu mungkin digunakan untuk keperluan pemakaman.

Dolmen Guadalperal, yang dikenal sebagai “Stonehenge Spanyol,” berlokasi di danau buatan di Spanyol bagian barat. Berasal dari sekitar 7.000 tahun yang lalu, situs ini terdiri dari sekitar 150 batu yang disusun oval dengan sebuah batu besar yang tampak sebagai pintu masuk. Sayangnya, situs ini kini terendam air, sehingga hanya sebagian dari keajaibannya yang bisa dijelajahi.

Terakhir, daftar ini ditutup dengan Batu-batu Carnac di Brittany, Prancis. Situs ini berumur sekitar 6.000 tahun dan terdiri dari sekitar 3.000 batu, dengan batu tertinggi mencapai 6,5 meter. Seperti kebanyakan situs megalitik lainnya, tujuan dan praktik ritual di Carnac masih menjadi misteri, meski tampaknya batu-batu ini digunakan untuk upacara penghormatan.

Keberadaan situs-situs megalitik ini menantang pemahaman kita tentang peradaban manusia kuno. Mereka tidak hanya menggali sejarah tetapi juga mengundang pertanyaan tentang teknologi, kepercayaan, dan kehidupan sosial pada masa lalu. Setiap situs menyimpan cerita dan budaya yang seharusnya terus kita telaah, sehingga kita bisa lebih memahami peradaban manusia yang telah lama hilang.

Maya Putri

Maya Putri adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button