Perusahaan rintisan asal China, DeepSeek, tengah mencuri perhatian dengan peluncuran DeepSeek-R1, model bahasa kecerdasan buatan (AI) yang menawarkan kemampuan sebanding dengan ChatGPT dari OpenAI, tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Keberanian DeepSeek untuk memasuki pasar AI yang telah dikuasai OpenAI menunjukkan inovasi dan strategi yang berbeda dengan banyak perusahaan AI Barat.
Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, seorang mantan manajer dana lindung nilai kuantitatif, telah mengumpulkan tim peneliti muda berbakat dari berbagai universitas terkemuka di Tiongkok. Dengan memberi mereka banyak sumber daya untuk bereksperimen dengan ide-ide yang tidak konvensional, DeepSeek telah memperoleh banyak terobosan yang tidak hanya mendukung pengembangan teknologi AI, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan akan daya komputasi yang besar. Salah satu inovasi kunci yang dihasilkan adalah teknik Multi-head Latent Attention (MLA) dan Mixture-of-Experts. Teknik ini memungkinkan pengembangan model yang kompetitif dalam pengolahan bahasa alami dengan cara yang lebih efisien.
Saat ini, DeepSeek menawarkan dua model AI, yaitu DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1. DeepSeek-V3 dirancang untuk berbagai aplikasi seperti layanan pelanggan, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Model ini dioptimalkan tidak hanya untuk bahasa Mandarin tetapi juga mendukung konteks global, menjadikannya alat serbaguna untuk penggunaan industri. Di sisi lain, DeepSeek-R1 berfungsi sebagai alternatif hemat biaya untuk ChatGPT, tetap menghadirkan kualitas tinggi meski menghadapi tantangan akibat kontrol ekspor yang ketat dari Amerika Serikat.
Kepopuleran DeepSeek semakin meningkat setelah berhasil mengalahkan ChatGPT dalam peringkat unduhan App Store Apple di AS hanya dalam waktu seminggu setelah peluncurannya. Pendekatan open source DeepSeek, yang memungkinkan akses gratis bagi pengguna, menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong adopsi luas, terutama di kalangan para peneliti dan pengembang di negara berkembang. Dengan biaya penggunaan yang jauh lebih rendah—hanya USD0,55 per juta token input dibandingkan dengan USD15 yang dikenakan OpenAI—DeepSeek otomatis menjadi pilihan menarik bagi banyak kalangan.
DeepSeek-R1 juga menunjukkan kinerja luar biasa dalam berbagai aspek, khususnya dalam pengkodean, di mana model ini mencapai tingkat keberhasilan sebanyak 97%. Keberhasilan ini menandakan bahwa meski baru diluncurkan, DeepSeek sudah dapat bersaing dengan pemain utama dalam industri AI.
Untuk cara akses, pengguna dapat menggunakan DeepSeek R1 melalui antarmuka obrolan yang tersedia di chat.deepseek.com. Sementara itu, pengembang juga bisa mengintegrasikan model ini ke dalam aplikasi mereka melalui Portal Pengembang DeepSeek dan menggunakan kunci API untuk memastikan pengalaman yang mulus dalam implementasinya.
Meningkatnya perhatian terhadap DeepSeek mencerminkan pergeseran yang mungkin terjadi di industri AI global, di mana pemain baru dapat memanfaatkan metode inovatif untuk menciptakan produk yang tidak hanya efisien tetapi juga lebih terjangkau. Keberadaan DeepSeek sebagai pemain baru yang kompetitif dalam pasar AI membuktikan bahwa inovasi tidak mengenal batas, dan tantangan yang ada justru menjadi pendorong untuk menciptakan solusi yang lebih baik.