Mengenal Gembili: Umbi Lokal Alternatif Pendukung Ketahanan Pangan

Gembili, tanaman umbi-umbian yang kian dilirik sebagai alternatif pengganti nasi, memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Tanaman ini kaya akan karbohidrat dan dapat tumbuh subur di lahan yang kurang ideal, sehingga menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan sumber pangan alternatif yang bergizi.

Gembili dikenal dengan morfologi uniknya. Tanaman ini memiliki batang merambat yang dapat mencapai panjang hingga 5 meter. Batangnya yang bulat dan halus dilindungi oleh duri kecil, memberikan perlindungan alami dari gangguan. Umbi gembili berbentuk lonjong dengan kulit cokelat tipis yang mudah dikupas, serta daging umbi berwarna putih dengan tekstur halus, mirip dengan ubi jalar. Satu tanaman gembili mampu menghasilkan 7 hingga 13 umbi yang berukuran setara dengan kepalan tangan orang dewasa.

Kandungan nutrisi gembili yang melimpah menjadikannya pilihan yang menarik untuk mengurangi ketergantungan pada beras. Setiap 100 gram gembili mengandung 22,4 gram karbohidrat, 95 kkal energi, serta sejumlah mineral dan vitamin penting seperti fosfor (49 mg), kalsium (14 mg), dan vitamin C (4 mg). Dengan demikian, gembili bukan hanya sekadar pengganti nasi, tetapi juga menyediakan nutrisi yang diperlukan tubuh.

Fakta menarik tentang gembili adalah kemampuannya untuk tumbuh dengan baik di tanah yang kurang subur. Hal ini membuatnya menjadi salah satu tanaman yang dapat diandalkan dalam ketahanan pangan, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan terbatasnya lahan pertanian. Gembili dapat dibudidayakan dengan teknik sederhana tanpa memerlukan input yang tinggi, sehingga dapat diakses oleh petani kecil sekalipun.

Sebagaimana diungkapkan oleh Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, gembili dapat berfungsi sebagai bahan dasar tepung untuk berbagai olahan makanan. Dengan mengolah gembili menjadi tepung, masyarakat dapat membuat produk alternatif seperti roti, kue, dan makanan lainnya yang kaya gizi. Ini memberikan peluang bagi petani gembili untuk meningkatkan nilai jual hasil pertaniannya.

Ada beberapa alasan mengapa gembili layak menjadi pilihan utama dalam mendukung ketahanan pangan, antara lain:

  1. Sumber Karbohidrat Alternatif: Gembili kaya akan karbohidrat kompleks, sehingga dapat menggantikan nasi sebagai sumber energi utama.
  2. Kandungan Nutrisi yang Baik: Memiliki berbagai nutrisi penting yang mendukung kesehatan, termasuk protein, vitamin, dan mineral.
  3. Daya Tahan Tumbuh yang Tinggi: Mampu tumbuh di lahan marginal, sehingga tidak banyak mengganggu penggunaan lahan pertanian lain.
  4. Potensi Budidaya yang Luas: Dapat dikembangkan secara sederhana, membuatnya mudah diakses bagi petani di berbagai wilayah.
  5. Mendukung Inovasi Kuliner: Gembili yang diolah menjadi tepung dapat digunakan untuk menciptakan berbagai produk pangan yang bervariasi.

Dengan semua manfaat yang ditawarkan, gembili tidak hanya sekadar berfungsi sebagai alternatif sumber pangan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Pengenalan lebih luas dan dukungan pemerintah dalam hal penelitian dan pengembangan gembili dapat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.

Sebagai upaya untuk mempromosikan gembili, kolaborasi antara instansi pemerintah, lembaga penelitian, dan petani sangat diperlukan. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya diversifikasi pangan, tetapi juga mendorong inovasi serta pengembangan produk berbasis gembili di pasar lokal. Dengan demikian, gembili memiliki potensi besar untuk menjadi bagian penting dalam strategi ketahanan pangan di Indonesia.

Exit mobile version