
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi pada Minggu (9/3) memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta. Dalam rapat tersebut, salah satu topik penting yang dibahas adalah penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) yang berpotensi mengurangi kepadatan arus mudik pada Lebaran mendatang. Data ini berdasar pada hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
Survei yang dilakukan mencakup dua skenario: tanpa kebijakan WFA dan dengan kebijakan WFA. Hasil dari survei menunjukkan bahwa penerapan WFA dapat mereduksi lonjakan pemudik yang biasanya terjadi. Menhub Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa dalam skenario tanpa WFA, terjadi lonjakan pemudik yang sangat signifikan, terutama pada tiga hari sebelum Lebaran (H-3). Tanpa penerapan WFA, terdapat sekitar 16,8 juta orang yang berencana mudik pada H-3. Namun, setelah diberlakukan WFA, angka tersebut turun menjadi 12,1 juta orang.
Menhub menjelaskan, "Survei awal sebelum WFA menunjukkan terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, distribusi keberangkatan masyarakat menjadi lebih merata. Memang, lonjakan terjadi pada H-3, tapi tidak sedrastis jika tanpa WFA." Ini menunjukkan bahwa WFA dapat menjadi alternatif yang efektif dalam manajemen mudik Lebaran, dengan memecah kepadatan arus mudik yang biasanya mengakibatkan kemacetan parah di jalur-jalur utama.
Berikut adalah data mengenai moda transportasi yang dipilih oleh masyarakat selama mudik Lebaran 2025:
- Mobil Pribadi: 23% atau 33,69 juta orang
- Bus: 16,9% atau 24,76 juta orang
- Kereta Api Antarkota: 16,1% atau 23,58 juta orang
- Pesawat: 13,5% atau 19,77 juta orang
- Sepeda Motor: 8,7% atau 12,74 juta orang
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan dalam arus mudik, Menhub telah meminta kerjasama yang kuat antar stakeholder. Dia menekankan pentingnya peningkatan keselamatan dan keamanan selama periode mudik, serta perlunya penyediaan informasi yang memadai dan sosialisasi mengenai keselamatan kepada masyarakat. Selain itu, peningkatan layanan transportasi juga menjadi fokus utama agar pengalaman mudik tahun ini lebih baik.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan. Keselamatan pemudik adalah prioritas. Oleh karena itu, semua pihak terkait harus siap untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini," tegas Menhub.
Dalam rapat tersebut, berbagai stakeholder juga memaparkan rencana operasi mereka untuk angkutan Lebaran 2025. Pembahasan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan koordiasi yang digelar oleh Kemenhub di tingkat pusat dan daerah, serta dengan pelaksana angkutan yang terlibat.
Menhub Dudy Purwagandhi berharap sinergi dan kolaborasi antara regulator dan operator dalam menghadapi angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pelayanan yang optimal selama Lebaran diharapkan dapat menjadi tolok ukur keberhasilan sektor transportasi di Indonesia.
Dengan semua upaya dan strategi ini, Kemenhub berkomitmen untuk memberikan pengalaman mudik yang lebih aman, nyaman, dan teratur, terutama dengan penerapan kebijakan WFA yang diharapkan dapat meringankan beban kepadatan arus mudik yang sering terjadi.