
Menteri Perhubungan, Dudi Purwagandhy, mengungkapkan bahwa meningkatnya pergerakan pemudik menjelang Lebaran 2025 sebagian besar dipicu oleh kebijakan Work from Anywhere (WFA). Kebijakan ini mendorong masyarakat untuk melakukan perjalanan lebih awal guna menghindari kepadatan lalu lintas. Dalam pemantauan yang dilakukan di Pelabuhan Indah Kiat, Dudi mencatat lonjakan pengguna jasa kapal ferry, terutama untuk kendaraan roda empat pribadi.
Kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Merak mulai terlihat pada akhir pekan lalu, dengan area parkir yang hampir penuh. “Kendaraan pribadi roda empat akan diarahkan ke Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penyangga untuk menghindari antrean panjang,” jelasnya. Penjingantan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik sebelum Lebaran.
Pelabuhan Indah Kiat yang terletak di Banten memiliki luas 93.426 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.072 kendaraan kecil. Selain itu, Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan digunakan sebagai kantong parkir tambahan jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan mencapai batas maksimal, guna mencegah kemacetan yang lebih parah.
Data dari Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menunjukkan bahwa sejak Jumat hingga Sabtu, terdapat total 88.396 orang dan 20.887 unit kendaraan yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak. Angka ini meningkat 47 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan dominasi kendaraan roda empat yang mengalami lonjakan signifikan. Pada hari Sabtu kemarin saja, tercatat sebanyak 50.055 penumpang menyeberang, meningkat 79 persen dibandingkan tahun lalu, yang hanya mencatat 27.898 penumpang.
Khusus untuk kendaraan roda empat, jumlahnya mencapai 6.015 unit, meningkat 102 persen dibandingkan tahun lalu yang mencatat sebesar 2.983 unit. Kenaikan drastis ini mencerminkan antusiasme masyarakat untuk merayakan Lebaran di kampung halaman mereka.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik, ASDP juga mengimplementasikan diskon tarif sampai dengan 36 persen pada layanan ekspres lintasan Merak-Bakauheni yang berlaku mulai Senin (24 Maret) hingga Minggu (30 Maret). Diskon ini akan berlaku untuk Pejalan Kaki, serta berbagai golongan kendaraan seperti Golongan IVA, IVB, VA, dan VIA. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pemerataan arus penyeberangan dan mengurangi potensi kemacetan di pelabuhan.
Strategi distribusi kendaraan pun diterapkan guna mengoptimalkan pelayanan. Mobil pribadi dan bus diarahkan melalui Pelabuhan Merak, sementara sepeda motor dan truk Golongan VB dan VIB diarahkan melalui Pelabuhan Ciwandan. Truk dari Golongan VII, VIII, dan IX akan dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya. Dalam hal ini, kendaraan yang bergerak dari Exit Tol Cilegon Timur akan diarahkan ke Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan Bandar Bakau Jaya, sementara kendaraan dari Exit Tol Merak harus mengikuti jadwal check-in yang telah ditentukan.
Dudi Purwagandhy berharap dengan berbagai langkah yang diambil, arus mudik tahun ini dapat berlangsung lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya. Pelabuhan-pelabuhan yang disiapkan akan berfungsi secara maksimal untuk menampung lonjakan jumlah kendaraan dan pejalan kaki yang akan merayakan Lebaran di kampung halaman mereka. Oleh karena itu, pemudik diminta untuk merencanakan perjalanan mereka dengan baik, termasuk memperhatikan waktu keberangkatan untuk menghindari kemacetan. Sementara perkembangan fasilitas transportasi akan terus dipantau demi kenyamanan dan keselamatan pemudik.