Menhut Tinjau Konservasi Gajah Tangkahan: Dari Illegal Logging ke Alam

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, melakukan peninjauan terhadap kawasan Tangkahan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang kini telah bertransformasi menjadi pusat ekowisata dan konservasi gajah di Taman Nasional Gunung Leuser. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempromosikan pentingnya konservasi dan pemulihan lingkungan di wilayah yang sebelumnya terpengaruh oleh praktik illegal logging.

Tangkahan dahulunya dikenal sebagai area yang sangat rawan dengan aktivitas penebangan liar. Menurut Antoni, dulunya masyarakat setempat turut ambil bagian dalam menebang pohon-pohon di kaki Gunung Leuser yang merupakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna. "Dulu Tangkahan ini adalah korban dari illegal logging, masyarakatnya dulu juga memotong pepohonan yang ada di kaki Gunung Leuser ini," jelas Antoni saat peninjauan yang berlangsung pada hari Rabu, 26 Februari 2025.

Namun, berkat upaya rehabilitasi dan kesadaran dari masyarakat setempat, kawasan tersebut kini telah beralih fungsi menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. Menurut Antoni, masyarakat di Tangkahan kini aktif menanam kembali pohon-pohon yang dahulu ditebang, menunjukkan komitmen mereka terhadap perlindungan lingkungan. "Sehingga sekarang Tangkahan menjadi salah satu ekowisata," tambahnya.

Latar belakang sejarah Tangkahan yang buruk dalam konteks pengelolaan sumber daya alam tidak menghalangi warga setempat untuk bertransformasi menjadi penjaga lingkungan. Dalam kesempatan ini, Menhut melakukan interaksi dengan masyarakat dan bahkan terlibat langsung dalam kegiatan memandikan gajah. Gajah-gajah tersebut merupakan bagian dari upaya konservasi, dengan total terdapat 11 ekor gajah di Tangkahan, terdiri dari 2 jantan dan 9 betina.

Kegiatan ekowisata yang melibatkan gajah tidak hanya memberikan pengalaman langsung kepada wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat melalui pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. "Luar biasa kita bisa memandikan gajah berkeliling bersama gajah, ini menjadi inisiatif yang luar biasa dari masyarakat untuk menjaga alam," ujar Antoni, menunjukkan harapannya terhadap peningkatan kesadaran konservasi di kalangan masyarakat.

Beberapa poin penting terkait perkembangan Tangkahan sebagai ekowisata dan konservasi gajah adalah sebagai berikut:

  1. Transformasi Tangkahan: Dari kawasan illegal logging menjadi pusat konservasi gajah dan ekowisata.
  2. Keterlibatan Masyarakat: Masyarakat setempat berkontribusi dalam reforestasi dan menjaga keberadaan gajah di habitat aslinya.
  3. Potensi Ekowisata: Pengembangan ekowisata yang menguntungkan perekonomian lokal serta menarik minat wisatawan.
  4. Kegiatan Konservasi: Interaksi langsung dengan gajah sebagai bentuk edukasi dan pemahaman terhadap pentingnya pelestarian satwa liar.

Dengan pengembangan yang positif ini, Tangkahan menjadi contoh bagaimana kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lingkungan bisa meningkatkan kondisi ekosistem sekaligus mendatangkan manfaat bagi perekonomian lokal. Masyarakat Tangkahan tidak hanya berperan sebagai pengelola sumber daya alam tetapi juga sebagai penjaga keanekaragaman hayati yang harus dilindungi. Keberadaan kawasan ekowisata ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain dalam menjaga lingkungan dan sekaligus memberdayakan masyarakat melalui konserasi yang berkelanjutan.

Exit mobile version