
Pemerintah Indonesia semakin menunjukkan keseriusannya untuk mewujudkan visi sebagai negara maju dengan mempercepat proses aksesi menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, memimpin delegasi Indonesia dalam kunjungan kerja ke Paris, Prancis, pada 3-5 Maret 2025, dalam rangka menghadiri Pertemuan Dewan OECD Tingkat Menteri. Saat berada di Paris, Airlangga akan melakukan serangkaian pertemuan penting dengan pejabat tinggi Prancis dan perwakilan negara-negara anggota OECD.
“Pertemuan ini merupakan langkah signifikan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam menjalankan reformasi struktural yang sejalan dengan standar OECD,” ungkap Airlangga. Pada kunjungan ini, Menko Airlangga juga berencana untuk berdiskusi dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, serta Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Eric Lombard, serta Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann.
Sebagai persiapan untuk pertemuan ini, Kemenko Perekonomian telah melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, guna menyusun Initial Memorandum Indonesia, yang merupakan suatu tahap penting dalam proses aksesi ke organisasi ini. Kunjungan ini tidak hanya untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, tetapi juga sebagai upaya untuk memanfaatkan peluang investasi dan kerja sama ekonomi.
Kegiatan yang dihadiri delegasi Indonesia meliputi:
1. Pertemuan dengan pejabat tinggi OECD dan negara-negara anggota.
2. Diskusi mengenai investasi dan kerja sama ekonomi.
3. Partisipasi dalam UNESCO World Engineering Day, di mana Airlangga akan memaparkan kebijakan pembangunan berkelanjutan Indonesia.
Dalam pernyataannya, Menko Airlangga menegaskan bahwa komitmen Indonesia untuk bergabung dengan OECD tidak hanya terwujud dalam agenda formal, tetapi juga melalui tindakan nyata dalam memerangi praktik suap dan meningkatkan transparansi ekonomi. “Kehadiran kami di pertemuan ini menunjukkan kesiapan Indonesia untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang adil dan transparan,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya ini, Airlangga juga berharap agar kehadiran Indonesia dalam OECD akan menambah kepercayaan investor internasional terhadap kondisi ekonomi domestik, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis di kancah global. Pemerintah melihat OECD sebagai platform penting untuk bertukar pengalaman dan best practices dalam berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Dengan adanya langkah strategis ini, Indonesia berharap dapat lebih cepat menyesuaikan diri dengan standar internasional dan mendapatkan manfaat dari pengalaman negara-negara maju dalam mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Airlangga juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk mencapai tujuan ini, “Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan cita-cita bersama kita,” tegasnya.
Dalam konteks yang lebih luas, aksesi ke OECD diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, termasuk dalam hal kemudahan berbisnis dan penarikan investasi asing. Sebagai sebuah organisasi yang memiliki banyak negara anggota dengan ekonomi yang mapan, keanggotaan dalam OECD diharapkan menjadi penguat bagi kebijakan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkeadilan.
Airlangga Hartarto dan delegasi Indonesia sedang berada di jalur yang tepat untuk mengukuhkan posisi Indonesia di dunia internasional dengan program-program yang dirancang untuk memfasilitasi transformasi menuju negara maju. Pertemuan yang berlangsung di Paris ini tidak saja menjadi momen penting untuk diplomasi ekonomi, tetapi juga adalah langkah konkret dalam rangka mencapai cita-cita besar bagi bangsa dan negara.