Menko Muhaimin Ajak Kepala Daerah Berperang Melawan Kemiskinan Ekstrem

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengungkapkan komitmen pemerintah untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Indonesia yang saat ini masih melibatkan sekitar 3,1 juta penduduk. Hal ini disampaikan Muhaimin dalam acara retret pembekalan kepala daerah yang berlangsung di Lembah Tidar Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah pada Selasa (25/2/2025). Dalam kesempatan tersebut, Muhaimin mengajak para kepala daerah untuk bersinergi dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Muhaimin menegaskan bahwa kemiskinan ekstrem bukan hanya tugas pemerintah pusat, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. “Kemiskinan ekstrem yang masih 3,1 juta itu harus kita atasi secepat-cepatnya. Semua tempat yang kemiskinan ekstrem harus mendapatkan perhatian khusus,” tegas Muhaimin.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Menko Muhaimin merekomendasikan beberapa langkah strategis yang bisa diambil oleh kepala daerah, di antaranya:

  1. Percepatan Penanganan Kemiskinan: Para kepala daerah diharapkan dapat bekerja sama dalam mempercepat program penanganan kemiskinan ekstrem.

  2. Penyaluran Bantuan Sosial: Memperkuat penyaluran bantuan sosial sebagai salah satu upaya untuk meringankan beban masyarakat yang tergolong miskin ekstrem.

  3. Pembukaan Lapangan Kerja: Memperluas kesempatan kerja sebagai cara untuk membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup mereka.

  4. Pemberian Subsidi Energi: Menyediakan subsidi energi bagi kalangan yang mengalami kesulitan ekonomi untuk membantu mengurangi pengeluaran bulanan mereka.

  5. Peningkatan Layanan Sosial: Meningkatkan kualitas layanan sosial untuk masyarakat agar mereka mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bantuan dan layanan pemerintah.

Muhaimin percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci untuk mencapai target pengentasan kemiskinan ekstrem secara efektif. Dia menambahkan, “Mengingat ini adalah program nasional, saya dan Bapak/Ibu kepala daerah tentu harus berada dalam satu frekuensi agar target graduasi dari kemiskinan menuju berdaya dapat tercapai.”

Dalam momen ini, Muhaimin juga merujuk pada instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem dalam waktu dua tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah serius dalam upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan yang masih melanda sejumlah daerah.

Muhaimin menggarisbawahi pentingnya perhatian khusus terhadap daerah-daerah yang memiliki angka kemiskinan ekstrem tinggi. Melalui rapat koordinasi dan pertemuan-pertemuan rutin dengan kepala daerah, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik dalam penanganan masalah ini.

Pemerintah Indonesia menyadari bahwa kemiskinan ekstrem bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga berkaitan dengan isu sosial dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya program-program yang komprehensif, diharapkan akan mampu mengurangi angka kemiskinan ekstrem secara signifikan.

Dari pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh Menko Muhaimin, jelas bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan strategi dan kebijakan yang tepat sasaran untuk memerangi kemiskinan ekstrem. Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, fokus utama adalah menjaga kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan berdaya, serta menghilangkan kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Berita Terkait

Back to top button