Washington D.C.: Pada Rabu malam, 22 Januari 2025, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menegaskan kembali komitmen “dukungan tak tergoyahkan” AS untuk Israel. Pernyataan ini disampaikan dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang berlangsung di tengah operasi militer besar-besaran Israel di Tepi Barat yang dikenal dengan nama “Iron Wall” dan juga dalam suasana gencatan senjata yang rapuh di Gaza.
Dalam pernyataannya, Rubio menuturkan bahwa menjaga hubungan yang kuat dengan Israel merupakan prioritas utama pemerintahan Presiden Donald Trump. “Marco Rubio dan Perdana Menteri Netanyahu menegaskan pentingnya hubungan strategis antara AS dan Israel untuk menjaga stabilitas di kawasan,” jelas Tammy Bruce, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, seperti dilaporkan oleh AFP.
Rubio juga mengucapkan selamat kepada Netanyahu atas “keberhasilan Israel melawan Hamas dan Hizbullah,” serta berjanji untuk bekerja tanpa lelah dalam upaya membebaskan semua sandera yang masih ditahan di Gaza. Di sisi lain, setelah 15 bulan bertempur, Israel dan Hamas baru saja menyepakati gencatan senjata yang mulai dijalankan sejak Minggu, 19 Januari 2025. Meskipun demikian, situasi di kawasan tetap awas, dan ketegangan terus berlanjut.
Operasi “Iron Wall” di Jenin, Tepi Barat, yang merupakan bagian dari respons Israel terhadap serangan teroris, terus berlanjut. Militer Israel mengklaim sukses menetralkan lebih dari sepuluh teroris sejak operasi dimulai. Dalam statistik yang lebih mendalam, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa 10 orang tewas dan 35 lainnya terluka akibat konflik ini. Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, menggambarkan situasi di wilayahnya sebagai sangat sulit, dengan tembakan dan ledakan yang terdengar di mana-mana.
Operasi militer ini dilatarbelakangi oleh ribuan serangan teroris yang dilaporkan berasal dari Tepi Barat sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023. Netanyahu menyebutkan bahwa operasi ini bukan hanya untuk melawan terorisme, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi pengaruh Iran di kawasan. “Kami berkomitmen untuk melawan Iran di mana pun mereka menyebarkan senjata mereka, termasuk di Gaza, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Tepi Barat,” tegasnya.
Seiring dengan dukungan AS terhadap Israel, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengingatkan pentingnya agar pasukan keamanan Israel menunjukkan “penahanan maksimal” dalam menghadapi situasi yang tegang ini. Menurut data resmi Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 848 warga Palestina di Tepi Barat telah tewas sejak awal konflik Gaza, sementara Israel melaporkan bahwa 29 warganya tewas akibat serangan Palestina dalam periode yang sama.
Dalam konteks ini, Rubio juga mengambil kesempatan untuk mendiskusikan ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Pembicaraan terpisah ini menyoroti kekhawatiran yang berkembang tentang pengaruh Iran di Timur Tengah dan potensi ancaman yang dihadirkan oleh proksi mereka di kawasan.
Dukungan Amerika Serikat terhadap Israel tetap menjadi isu yang sangat penting dalam politik internasional, terutama dalam konteks konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah. Dalam situasi yang semakin kompleks ini, potensi untuk eskalasi konflik tetap ada, dan komunikasi antara para pemimpin dunia akan terus memainkan peranan penting dalam meredakan ketegangan serta mencari solusi yang lebih damai.