Indonesia

Menlu Ungkap Kondisi Terkini 4 WNI Korban Tembakan Aparat Malaysia

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengungkapkan kondisi terkini dari empat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh aparat maritim Malaysia. Insiden tragis ini terjadi di Perairan Tanjung Ruh, Malaysia, ketika Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) sedang melakukan patroli rutin. Dalam kejadian tersebut, satu WNI kehilangan nyawa, sementara empat lainnya mengalami luka-luka.

Sugiono menjelaskan bahwa dari empat korban yang masih hidup, dua di antaranya telah dinyatakan sehat. Sementara itu, dua korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Tadinya ada dua yang dalam kondisi kritis. Salah satu korban sudah keluar dari masa kritisnya, sementara yang satu lagi masih dalam proses pemulihan,” tuturnya di Jakarta pada hari Minggu, 2 Februari 2025.

Kronologi kejadian menunjukkan bahwa insiden tersebut terjadi pada pukul 03.00 WIB pada tanggal 24 Januari 2025, saat APMM bermaksud menghentikan sebuah kapal yang diduga membawa pekerja migran Indonesia. Penembakan ini mengundang perhatian tinggi pemerintah Indonesia, terutama setelah kehilangan satu nyawa WNI.

Adapun rincian kondisi para korban adalah sebagai berikut:

  1. Kondisi Sehat: Dari empat korban yang dirawat, dua di antaranya sudah dinyatakan sehat dan telah keluar dari rumah sakit.
  2. Proses Pemulihan: Dua korban lainnya masih dalam perawatan. Salah satu dari mereka telah keluar dari kondisi kritis, sedangkan satu lainnya masih dalam proses pemulihan.
  3. Korban Meninggal: Satu WNI yang meninggal dunia telah dipulangkan ke Tanah Air pada Rabu, 29 Januari 2025 yang lalu.

Sugiono menegaskan bahwa penyelidikan insiden ini sepenuhnya menjadi wewenang pemerintah Malaysia. "Kita tidak ikut menyelidiki," ungkapnya, menambahkan bahwa pemerintah Indonesia memantau situasi dan mendesak agar investigasi dilakukan secara menyeluruh dan transparan.

Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden penembakan yang melibatkan warga Indonesia di luar negeri, terutama yang berkaitan dengan masalah perburuhan dan pengawasan dalam konteks pekerja migran. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan perlindungan bagi WNI yang bekerja di luar negeri, dan kejadian ini diharapkan bisa menjadi pengingat akan perlunya kerjasama yang lebih baik dalam penegakan hukum dan perlindungan hak-hak pekerja migran.

Sebagai langkah tindak lanjut, Menlu Sugiono juga menginformasikan bahwa diplomasi dengan pemerintah Malaysia akan terus dijalin untuk memastikan keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. "Kita akan berkoordinasi dengan pihak Malaysia untuk memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan diambil," tambahnya.

Dalam situasi yang memprihatinkan ini, perhatian masyarakat Indonesia semakin mengarah pada keamanan dan keselamatan pekerja migran. Provinsi-provinsi di Indonesia diimbau untuk melakukan sosialisasi yang lebih intensif mengenai risiko yang mungkin dihadapi oleh pekerja migran di luar negeri.

Melalui penanganan insiden ini, diharapkan pemerintah dapat mengedepankan penyelesaian yang adil dan cepat, serta membuka jalur komunikasi yang lebih jelas dengan negara-negara tempat WNI bekerja. Keterlibatan pemerintah dalam insiden semacam ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap nasib pekerja migran Indonesia di luar negeri, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terjamin bagi mereka.

Siti Aisyah adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button