Mensos Gus Ipul Pastikan Layanan 12 PAS Tetap Optimal di Era Efisiensi

Kementerian Sosial (Kemensos) di bawah kepemimpinan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, terus berkomitmen untuk memberikan layanan optimal bagi masyarakat yang tergolong dalam kategori Pemerlu Atensi Sosial (PAS). Dalam acara Selamat Pagi Indonesia di Metro TV pada 10 Maret 2025, Gus Ipul menjelaskan bahwa meskipun terdapat upaya efisiensi dalam pengelolaan anggaran, layanan yang ditujukan untuk 12 kelompok rentan ini tidak akan terpengaruh.

Terdapat 12 kategori masyarakat yang menjadi perhatian Kemensos, yang masing-masing memiliki kebutuhan khusus dan memerlukan perhatian serta layanan yang berbeda. Kategori tersebut mencakup:

1. Anak-anak rentan
2. Difabel
3. Lansia terlantar
4. Masyarakat berpendapatan rendah
5. Korban bencana
6. Masyarakat dengan afirmasi khusus
7. Warga binaan
8. Korban kekerasan
9. Korban NAPZA dan HIV/AIDS
10. Masyarakat yang bermasalah sosial
11. Perempuan rentan
12. Fakir miskin

Gus Ipul menegaskan bahwa tugas Kemensos adalah melayani kelompok-kelompok ini dengan sebaik-baiknya, termasuk memberikan dukungan psikososial dan rehabilitasi. “Layanan yang kami berikan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki keluarga yang dapat merawat,” ungkapnya. Dengan demikian, Kemensos tidak hanya fokus pada pemberian bantuan, tetapi juga berusaha memberdayakan masyarakat melalui program-program yang relevan.

Salah satu fokus utama Kemensos adalah penyandang disabilitas dan lansia terlantar. Gus Ipul mengungkapkan, “Banyak orang tua berusia 70 tahun ke atas yang hidup sendiri karena anak-anak mereka tidak dapat merawatnya.” Melalui program perlindungan sosial dan rehabilitasi sosial, Kemensos telah membuka banyak sentra yang menyediakan layanan bagi mereka yang membutuhkan.

Dalam upaya mempertahankan layanan, Kemensos memiliki beberapa model pelayanan. “Ada yang residensial, di mana mereka tinggal di sentra, kap nada pulang ke rumah masing-masing,” jelas Gus Ipul. Pendekatan ini memastikan bahwa tidak hanya layanan disediakan, tetapi juga dilakukan secara inklusif.

Meski efisiensi anggaran telah menjadi isu penting dalam pengelolaan keuangan publik, Menteri Sosial menegaskan bahwa langkah ini tidak menyebabkan pengurangan anggaran untuk layanan 12 PAS. “Kami pastikan bahwa tidak ada pengurangan layanan. Malahan, akan ada penambahan,” ucapnya. Hal ini menunjukkan komitmen Kemensos untuk terus meningkatkan kualitas dan cakupan layanan.

Dalam konteks ini, beberapa penambahan layanan yang disiapkan termasuk terapi yang akan disediakan di setiap sentra. Ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan spesifik dari masyarakat rentan yang membutuhkan perhatian lebih. “Kami akan terus melayani siapapun yang membutuhkan layanan-layanan ini,” ujar Gus Ipul.

Kementerian Sosial juga aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam. Program pemulihan bagi korban bencana menjadi salah satu prioritas untuk membantu masyarakat kembali pulih. “Kami juga berusaha memberikan dukungan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan akibat bencana,” katanya.

Melalui berbagai program dan layanan, Kemensos menegaskan posisinya sebagai institusi yang peduli terhadap kesejahteraan sosial seluruh lapisan masyarakat. Dengan dukungan anggaran yang memadai, Kemensos berupaya untuk tetap optimal dalam memberikan layanan, sehingga masyarakat yang memerlukan bantuan dapat mendapatkan akses yang layak dan tepat waktu. Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat dan stakeholder lainnya untuk memperkuat jaringan perlindungan sosial di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button