Mentan Amran Optimistis: Harga Gabah Diprediksi Terus Naik!

Sebanyak 70 persen harga gabah di tingkat provinsi masih berada di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 6.500 per kilogram (kg). Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan optimisme terkait kenaikan harga gabah dalam waktu dekat. "Kami yakin harga gabah akan bergerak naik mulai besok," ungkapnya saat ditemui di Kantor Kementan pada Kamis (30/1/2025).

Kesulitan yang dihadapi petani di lapangan menciptakan situasi di mana 70 persen harga gabah mereka tidak maksimal, sehingga langkah-langkah perlu diambil untuk memperbaiki keadaan ini. Andi Amran mengandalkan program penyerapan beras oleh Bulog untuk memperbaiki situasi harga. Dia menjelaskan bahwa penyerapan beras yang dilakukan Bulog diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani, sehingga mereka dapat lebih sejahtera. Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga di pasaran.

Pemerintah juga berkomitmen untuk memantau pergerakan harga gabah secara berkesinambungan di setiap daerah. Melalui penyerapan beras yang masif, diharapkan ada kestabilan dan keadilan harga yang dapat dinikmati oleh petani.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi kenaikan produksi padi diperkirakan mencapai 50 persen untuk bulan Januari hingga Maret 2025. Ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. "Produksi Januari, Februari, Maret 2025 sesuai data BPS, juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden," terang Amran, menambahkan bahwa produksi padi pada Januari mengalami kenaikan sebesar 50 persen, Februari 49 persen, dan Maret 51 persen dibandingkan tahun lalu.

Berikut adalah rincian proyeksi kenaikan produksi padi berdasarkan data BPS:

  1. Januari – Kenaikan 50 persen.
  2. Februari – Kenaikan 49 persen.
  3. Maret – Kenaikan 51 persen.

Semua data ini mengindikasikan bahwa ada harapan besar akan adanya peningkatan dalam produksi pertanian, yang tentunya dapat berdampak positif pada harga gabah di pasaran.

Menteri Pertanian menambahkan bahwa pemerintah akan memulai program penyerap beras petani dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah (CBP). Bulog menargetkan penyerapan sebanyak tiga juta ton beras dari dalam negeri pada tahun 2025, sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Kenaikan HPP gabah yang sudah ditetapkan menjadi titik tolak untuk membantu petani mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Ini juga akan mendorong mereka untuk lebih giat melakukan produksi pertanian, sehingga secara keseluruhan, sektor pertanian Indonesia dapat terus berkembang.

Namun, meski optimisme melanda, tantangan dalam realisasi mencakup memastikan petani mendapatkan informasi yang tepat dan akses yang memadai untuk menjual hasil pertanian mereka. Dalam konteks ini, pemerintah perlu terus melakukan sosialisasi baik dari sisi teknis penjualan ke Bulog maupun dalam hal memperkuat posisi tawar petani di pasar.

Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penyerapan oleh Bulog, tetapi juga pada kerjasama antara pemerintah, petani, dan seluruh stakeholder dalam rantai pasok pertanian. Dengan optimisme Mentan Andi Amran Sulaiman dan bukti kenaikan produksi dari BPS, diharapkan harga gabah dapat meningkat secara berkelanjutan, memberikan manfaat kepada petani dan stabilitas di pasar pangan nasional.

Exit mobile version