Menteri PU: Faktor Kecelakaan Maut di GT Ciawi Ternyata Truk ODOL!

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi, setelah terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang dan mengakibatkan sebelas lainnya luka-luka pada Selasa malam (4/2/2025). Dalam kunjungannya, Dody menyampaikan rasa duka cita yang mendalam terhadap para korban dan keluarganya.

Menurut Dody, salah satu penyebab utama kecelakaan ini adalah adanya truk dengan muatan berlebih yang dikenal dengan istilah ODOL (Over Dimension dan Over Load). “Kami telah berdiskusi dengan Korlantas yang tengah melakukan olah tempat kejadian perkara, dan salah satu penyebab utamanya adalah truk ODOL yang gagal berfungsi dengan baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (5/2).

Kecelakaan ini mengungkapkan tantangan serius yang dihadapi dalam pengawasan dan penegakan aturan terkait kendaraan ODOL di jalan raya. Dody menegaskan bahwa penanganan masalah truk ODOL merupakan tanggung jawab lintas institusi. Penegakan hukum yang lebih ketat perlu dilakukan untuk mengurangi angka kendaraan ODOL, sehingga tidak mengganggu penyaluran logistik dan sekaligus menghindari kerugian yang sangat merugikan banyak pihak.

Dalam aspek keamanan jalan, Dody mencatat dampak negatif dari kendaraan ODOL tidak hanya dalam hal kecelakaan, tetapi juga berkaitan dengan kerusakan infrastruktur jalan. “Dari segi kerusakan jalan misalnya, biaya preservasi yang dianggarkan Jasa Marga setahun bisa dilakukan sebanyak lima kali, tetapi akibat kendaraan ODOL ini, mungkin hanya bisa dilakukan satu kali. Hal ini tentu akan menimbulkan tambahan biaya, baik untuk Jasa Marga maupun jalan nasional,” tegasnya.

Pemerintah dan pihak terkait juga berusaha memanfaatkan teknologi untuk mengatasi permasalahan ini. Dody menyoroti keberadaan sistem Weight In Motion (WIM) yang dipasang oleh Jasa Marga sebagai langkah positif dalam mengidentifikasi kendaraan ODOL. Dengan menggunakan teknologi ini, beban truk yang melintas dapat terdeteksi dan diidentifikasi jika truk tersebut melanggar batas berat yang ditentukan.

Selain masalah kendaraan ODOL, Dody juga menyampaikan harapannya agar perbaikan dan optimalisasi kapasitas GT Ciawi 2 dapat segera diselesaikan. Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Alvin Andituahta Singarimbun, melaporkan bahwa hingga pukul 17.35 WIB, delapan dari sepuluh gardu di GT Ciawi 2 telah beroperasi kembali. Namun, pasca kecelakaan, hanya empat gardu yang dapat berfungsi, sehingga arus lalu lintas mengalami kepadatan.

Jasa Marga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pengguna jalan selama proses perbaikan. Mereka juga mengimbau para pengendara untuk waspada dan mengantisipasi waktu serta arah perjalanan guna menghindari kemacetan. Pengendara diingatkan untuk memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat dan memperhatikan perubahan cuaca yang mungkin mempengaruhi perjalanan.

Kecelakaan di GT Ciawi 2 ini menjadi sebuah pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya keselamatan berkendara dan penegakan peraturan lalu lintas, terutama yang berkaitan dengan kendaraan dengan muatan berlebih. Dalam rangka mengurangi angka kecelakaan serupa di masa mendatang, kolaborasi antara institusi pemerintah dan swasta dalam menegakkan hukum serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara perlu ditingkatkan.

Exit mobile version