Bisnis

Menteri Uni Emirat Arab Jawab Tuntas Tentang Investasi di IKN

Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA), Suhail Mohamed Al Mazrouei, memberikan tanggapan terkait kepastian rencana investasi negara tersebut di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dalam acara The 3rd UAE-Indonesia Roundtable Discussion yang berlangsung di Raffles Hotel Jakarta, pada hari Kamis (30/1/2025), Suhail menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu proyek-proyek spesifik yang akan dilaksanakan di IKN, dan tidak ingin terburu-buru untuk mengumumkan rencana investasi.

"Dalam situasi saat ini, kami sedang berdiskusi mengenai proyek-proyek yang sangat spesifik," ujar Suhail. Dia menekankan pentingnya menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan ketimbang sekadar melakukan investasi tanpa adanya nilai tambah yang jelas. Suhail menjelaskan, “Kami ingin berinvestasi dalam proyek yang dapat meningkatkan nilai bagi masyarakat dan pemegang saham.”

Uni Emirat Arab sebelumnya telah mengumumkan ketertarikan untuk berinvestasi dalam pengembangan berbagai proyek di IKN, termasuk dalam sektor energi terbarukan. Dalam pernyataan sebelumnya, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menyebut bahwa Masdar, perusahaan energi asal Abu Dhabi, berminat untuk berinvestasi dalam proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di IKN. “Ada yang energi dari UEA. Floating, tenaga surya,” kata Basuki pada 6 Agustus 2024.

Masdar direncanakan akan mengembangkan proyek dengan kapasitas 200 MW sebagai bagian dari komitmen untuk membangun energi terbarukan dengan total kapasitas 2 GW di Indonesia. Kehadiran investasi dari UEA di sektor energi hijau sangat diharapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai bagian dari transisi menuju penggunaan energi yang lebih berkelanjutan.

Investasi UEA di IKN tidak hanya terbatas pada sektor energi, tetapi juga mencakup beberapa proyek lain yang sedang dikaji. Suhail menegaskan bahwa pemerintah UEA siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia guna membangun infrastruktur yang diperlukan. Dia menambahkan, “Kami tidak hanya akan berinvestasi, tetapi juga ingin menciptakan sinergi yang lebih besar dalam pengembangan IKN.”

Berikut adalah beberapa poin penting terkait rencana investasi Uni Emirat Arab di IKN:

  1. Proyek Spesifik: UEA sedang menunggu proyek yang lebih terperinci untuk diajukan sebelum melakukan investasi resmi.
  2. Kemitraan Bukan Hanya Investasi: UEA ingin memastikan bahwa setiap investasi yang dilakukan akan menciptakan nilai lebih bagi masyarakat dan pemangku kepentingan.
  3. Investasi di Energi Terbarukan: Masdar berencana untuk berinvestasi dalam proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di IKN dengan kapasitas mencapai 200 MW.
  4. Komitmen Jangka Panjang: Investasi tersebut merupakan bagian dari komitmen UEA untuk berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Ketertarikan UEA untuk berinvestasi di IKN merupakan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di sektor infrastruktur dan energi. Melalui investasi yang cerdas dan berkelanjutan, UEA berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan tidak hanya dalam menciptakan lapangan kerja, tetapi juga dalam mendorong inisiatif energi ramah lingkungan di Indonesia.

Lebih dari sekadar investasi finansial, kerjasama ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan hubungan kedua negara serta berkontribusi dalam pencapaian target pengembangan berkelanjutan yang lebih luas di kawasan Asia Tenggara. Dengan adanya komitmen dari kedua belah pihak, masa depan investasi di IKN tampak semakin menjanjikan.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button