Meta dan Komdigi Diskusikan Upaya Perlindungan Anak di Medsos

Dalam upaya meningkatkan perlindungan anak di media sosial, Meta telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 13 Maret 2025, ini diwakili oleh Simon Milner, Wakil Presiden Kebijakan Publik untuk Asia-Pasifik Meta. Fokus utama diskusi adalah tentang regulasi digital yang berdampak pada generasi muda di Indonesia.

Simon Milner menyatakan bahwa Meta mendukung regulasi yang berkaitan dengan keselamatan remaja di dunia daring. Namun, ia menekankan bahwa membatasi akses teknologi bagi jutaan remaja di Indonesia bukanlah solusi yang tepat. "Kami percaya bahwa upaya regulasi harus dilakukan tanpa mengorbankan akses mereka terhadap teknologi," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Dalam pertemuan tersebut, Milner mengatakan pentingnya konsultasi yang transparan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pembuatan regulasi baru. Ia menyayangkan bahwa hingga saat ini pemerintah belum mempublikasikan rancangan regulasi yang dimaksud. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk membagikan rancangan tersebut agar orang tua, organisasi masyarakat sipil, dan pelaku industri dapat memberikan masukan yang konstruktif.

Berikut adalah beberapa poin penting yang dibahas dalam pertemuan antara Meta dan Menkomdigi:

  1. Dukungan terhadap Regulasi: Meta menegaskan dukungannya terhadap regulasi yang menjamin keselamatan pengguna muda di platform digital.

  2. Kritik terhadap Pembatasan Akses: Pembatasan akses terhadap media sosial tidak dianggap sebagai langkah yang efektif untuk mencapai perlindungan anak.

  3. Konsultasi yang Terbuka: Permintaan agar pemerintah melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan regulasi sehingga ada transparansi dan masukan langsung dari berbagai pihak.

  4. Pendekatan Ekosistem Digital: Milner menyatakan bahwa regulasi harus mencakup pendekatan menyeluruh yang aman dan nyaman untuk pengguna muda melalui mekanisme verifikasi usia.

Untuk meningkatkan keselamatan pengguna muda di platformnya, Meta telah meluncurkan fitur baru, yaitu Instagram Teen Accounts. Fitur ini dirancang khusus untuk pengguna remaja dan dilengkapi dengan perlindungan otomatis yang membatasi siapa yang dapat terhubung dan jenis konten yang bisa dilihat oleh pengguna di bawah 16 tahun. Remaja yang ingin mengubah pengaturan tersebut perlu mendapatkan izin dari orang tua.

Nama fitur lain yang diperkenalkan adalah Rekomendasi Ulang, yang memungkinkan pengguna menyesuaikan kembali rekomendasi konten di Feed, Explore, dan Reels. Melalui fitur ini, pengguna bisa mengatur ulang pengalaman media sosial mereka untuk lebih sesuai dengan preferensi pribadi.

Proteksi Berlapis juga menjadi salah satu bagian penting dari strategi Meta dalam menjaga keamanan remaja. Meta meminta pengguna untuk memasukkan tanggal lahir saat pendaftaran dan menerapkan langkah-langkah teknis untuk mencegah penggunaan informasi palsu. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) juga digunakan untuk memastikan bahwa hanya konten dan interaksi yang sesuai untuk remaja yang dipromosikan.

Meta tidak berhenti di situ. Mereka berkomitmen untuk berinvestasi dalam inisiatif keamanan daring dengan bekerja sama dengan organisasi lokal seperti ECPAT, YCAB Foundation, dan ICT Watch untuk meningkatkan literasi digital dan mendukung program-program yang bertujuan melindungi anak-anak di dunia maya.

Melalui berbagai upaya ini, Meta menunjukkan komitmennya untuk menjaga keselamatan pengguna muda, meskipun regulasi terkait masih dalam tahap pengembangan. Diskusi antara Meta dan Menkomdigi diharapkan dapat menghasilkan kerangka kerja yang efektif untuk perlindungan anak di era digital, yang tidak hanya mengedepankan aspek keamanan, tetapi juga akses teknologi yang sehat dan aman bagi generasi muda.

Berita Terkait

Back to top button