
Meta, perusahaan teknologi yang dikenal luas dengan produk-produk media sosialnya, baru saja meluncurkan koleksi terbaru dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) mereka, yaitu Llama 4. Dengan peluncuran ini, Meta berupaya untuk menghadirkan solusi AI yang lebih unggul dan canggih dibandingkan dengan model-model sebelumnya. Llama 4 kini hadir untuk mendukung berbagai platform Meta, seperti WhatsApp, Messenger, Instagram, dan web.
Llama 4 merupakan sistem AI multimodal yang mengintegrasikan kemampuan untuk memproses dan menangani berbagai jenis data. Sistem ini mampu beroperasi dengan teks, gambar, video, dan audio, memungkinkan pengguna untuk mengubah dan menyajikan konten dalam format yang beragam. Peluncuran ini menandai langkah penting bagi Meta, yang berambisi menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi AI.
Dalam koleksi Llama 4, terdapat dua model utama yang diperkenalkan, yaitu Llama 4 Scout dan Llama 4 Maverick. Kedua model ini akan tersedia sebagai perangkat lunak sumber terbuka, yang dapat diunduh melalui platform pengembangan pembelajaran mesin, Hugging Face. Keunggulan dari masing-masing model tidak diragukan lagi akan membantu pengguna dalam berbagai tugas pemrosesan data.
Llama 4 Scout dirancang untuk beroperasi secara optimal dengan satu GPU Nvidia H100, menawarkan efisiensi tinggi dalam pemrosesan. Model ini memiliki panjang konteks hingga 10 juta token, yang merupakan yang tertinggi di industri. Keunggulan ini menjadikannya sangat efektif dalam pengolahan teks berskala besar serta percakapan panjang. Dalam pernyataannya, Meta menegaskan bahwa Llama 4 Scout memiliki kemampuan optimal untuk pengambilan keputusan yang efisien.
Di sisi lain, Llama 4 Maverick memiliki 17 miliar parameter aktif dan mendukung multimodalitas. Dengan panjang konteks hingga 1 juta token, model ini sangat ideal untuk menggabungkan teks dengan bentuk media lain, seperti gambar atau audio. Hal ini menjadikannya alat yang sangat berguna bagi pengembang dan peneliti yang ingin mengeksplorasi interaksi antara berbagai jenis konten.
Meta juga mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan model lain yang disebut Llama 4 Behemoth, yang saat ini masih dalam versi pratinjau. Model ini diklaim akan menjadi salah satu AI paling pintar di dunia dengan kapasitas 288 miliar parameter aktif dari total 2 triliun parameter. Meskipun belum dirilis, Meta mengklaim bahwa Behemoth mampu melampaui model-model AI seperti GPT-4.5 dan Claude Sonnet 3.7 dalam beberapa tolok ukur STEM.
Pendekatan yang digunakan Meta dalam pengembangan Llama 4 adalah “Mixture of Experts (MoE),” yang memungkinkan efisiensi sumber daya dengan hanya mengaktifkan bagian model yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Ini merupakan inovasi yang menunjukkan upaya Meta untuk meningkatkan performa model AI mereka sekaligus menghemat sumber daya komputasi.
Namun, di balik semua inovasi ini, Llama 4 tetap memperoleh kritik terkait lisensi yang membatasinya sebagai model sumber terbuka. Meta menetapkan bahwa entitas komersial dengan lebih dari 700 juta pengguna aktif bulanan harus meminta izin sebelum menggunakan model ini, yang dinilai oleh Open Source Initiative sebagai tidak sepenuhnya sumber terbuka.
Meta merencanakan untuk mengungkapkan lebih banyak tentang perkembangan dan rencana masa depan terkait model AI ini dalam konferensi yang akan diselenggarakan pada 29 April mendatang, bernama LlamaCon. Konferensi ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mendalam mengenai potensi Llama 4 dan peranannya di ranah AI global.
Dengan peluncuran Llama 4, Meta tidak hanya menghadirkan kemajuan teknologi AI yang signifikan, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk inovasi masa depan dalam interaksi manusia dan mesin. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Meta untuk terus menjadi pionir dalam dunia kecerdasan buatan.