
KAIRO, Podme – Dalam lawatannya ke Kairo, Mesir, Presiden Prabowo Subianto memiliki menu andalan yang selalu wajib disajikan, yaitu mi goreng nyemek atau mi goreng Jawa yang dibuat oleh juru masak asli Indonesia. Makanan ini telah menjadi favorit Presiden, dan kehadirannya dianggap sangat penting dalam setiap jamuan yang digelar selama kunjungan resmi.
“Bapak is very simple, tidak terlalu wah sekali tapi bapak suka itu, mie goreng. Mi goreng is the best buat bapak. Mau udang, mau ayam, always the best for him,” ungkap Sapta, juru masak KBRI Indonesia di Kairo, kepada media setempat. Pernyataan Sapta menunjukkan betapa sederhana tetapi khasnya selera Presiden Prabowo, yang menganggap mi goreng sebagai favoritnya.
Mi goreng nyemek diketahui merupakan jenis olahan mi goreng yang memiliki ciri khas dengan kuah lebih, yang membedakannya dari mi goreng biasa. Juru masak Sapta mengaku awalnya tidak familiar dengan istilah “nyemek,” namun setelah mengetahui bahwa itu adalah pilihan Prabowo, dia berusaha keras untuk menyajikannya dengan kualitas terbaik. “Bapak selalu suka mi goreng. Dia bilang mi goreng nyemek. I don’t know what is nyemek. I don’t know so i’ll make it mi goreng Jawa, something like that,” kata Sapta menceritakan pengalamannya.
Selama kunjungannya, Prabowo juga disajikan berbagai hidangan kuliner khas Indonesia lainnya, seperti nasi goreng dan sop iga. Meskipun mi goreng nyemek menjadi primadona, variasi menu menunjukkan upaya tim juru masak dalam memberikan pengalaman kuliner yang berbobot kepada Presiden.
Sapta mengaku sangat bangga bisa menjadi salah satu juru masak untuk Presiden Prabowo dan merasa terhormat karena terpilih untuk kesempatan tersebut. “Saya sangat bangga bisa menjadi salah satu dari juru masak untuk beliau,” ungkapnya. Pengakuan ini menyoroti dedikasi dan kerja keras tim di KBRI untuk menghadirkan hidangan terbaik bagi pejabat tinggi negara.
Mi goreng nyemek tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan identitas kuliner Indonesia di mancanegara. Sangat menarik untuk dicatat bahwa pilihan kuliner sederhana ini merupakan representasi dari cita rasa khas Indonesia yang senantiasa dihadirkan dengan cara yang autentik, meskipun berada jauh dari tanah air.
Presiden Prabowo yang selama ini dikenal dengan pendekatan yang lugas dan sederhana, tampaknya menemukan kenyamanan dalam hidangan yang begitu akrab dengan budaya kuliner Indonesia. Menurut Sapta, permintaan untuk mi goreng nyemek ini konsisten setiap kali Prabowo berkunjung, menunjukkan keterikatan emosional dan nostalgia saat menikmati kuliner Indonesia.
Dari perspektif budaya, penyajian menu seperti mi goreng nyemek dapat berfungsi sebagai jembatan untuk memperkuat ikatan antara Indonesia dan negara-negara lain, termasuk Mesir. Makanan sering kali menjadi bagian penting dari diplomasi budaya, memungkinkan pertukaran yang lebih damai dan saling memahami antar negara.
Kedepannya, diharapkan lebih banyak juru masak Indonesia dapat mengangkat dan mempromosikan kuliner lokal selama kegiatan diplomasi, menciptakan kesempatan bagi pertukaran budaya yang lebih luas. Dengan demikian, minat terhadap makanan Indonesia dapat tumbuh dan melahirkan hubungan bilateral yang lebih kuat dengan negara-negara lain.
Kegiatan penyajian menu andalan seperti ini menjadi penting dan menarik untuk diikuti, tidak hanya dalam konteks diplomasi tetapi juga dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di luar negeri. Mi goreng nyemek, sebagai salah satu ikon kuliner, terus mengukuhkan keberadaannya sebagai simbol persatuan dan kebanggaan Indonesia di arena global.