![Migrain vs Vertigo: Apa Bedanya? Ini Penjelasan Dokter Saraf!](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Migrain-vs-Vertigo-Apa-Bedanya-Ini-Penjelasan-Dokter-Saraf.jpg)
Mayoritas masyarakat masih mengalami kesalahpahaman tentang perbedaan antara migrain dan vertigo, meskipun keduanya merupakan kondisi medis yang berbeda dengan gejala yang tidak sama. Hal ini diungkapkan oleh dr. Jeffry Foraldy Haryanto, seorang spesialis saraf dari Universitas Sam Ratulangi, yang menjelaskan pentingnya pemahaman yang tepat mengenai kedua kondisi ini.
Migrain merupakan sakit kepala yang biasanya dirasakan di satu sisi kepala. “Banyak yang berpikir kalau sakit kepala sebelah pasti migrain, padahal tidak selalu begitu. Migrain biasanya ditandai dengan nyeri yang berdenyut, berpindah-pindah, dan bisa menyerang seluruh kepala,” jelas dr. Jeffry. Ciri khas dari migrain meliputi nyeri berdenyut yang seringkali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan gangguan penglihatan seperti penglihatan berkunang-kunang.
Berikut adalah beberapa ciri dan penyebab migrain yang perlu diketahui:
- Jenis Nyeri: Sakit kepala migrain sering kali berdenyut, dan bisa dicirikan oleh rasa sakit yang sangat intens, berbeda dengan jenis sakit kepala lainnya.
- Lokasi Nyeri: Meskipun sering terjadi di satu sisi kepala, migrain juga bisa menyebar ke seluruh bagian kepala.
- Gejala Penyerta: Kemunculan gejala lain seperti mual dan muntah biasanya menyertai migrain.
- Penyebab: Faktor pemicu migrain bisa bervariasi, termasuk stres, kurang tidur, atau faktor makanan tertentu.
Di sisi lain, vertigo lebih berkaitan dengan sensasi pusing yang terasa seperti berputar, bergoyang, atau kehilangan keseimbangan. dr. Jeffry menyebutkan bahwa vertigo terbagi menjadi dua jenis, yaitu vertigo sentral dan vertigo perifer.
- Vertigo Sentral: Disebabkan oleh masalah di otak, seperti tumor, penyumbatan, atau infeksi.
- Vertigo Perifer: Terjadi karena gangguan pada organ keseimbangan di telinga bagian dalam.
“Gangguan pada organ keseimbangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penuaan, trauma kepala, atau cedera akibat kecelakaan,” kata dr. Jeffry. Dia juga menjelaskan bahwa vertigo perifer bisa dipicu oleh perubahan posisi kepala yang tiba-tiba, yang menyebabkan pusing, mual, hingga muntah.
Penting untuk memahami bahwa keseimbangan tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor. Input sensorik dari otot-otot di kaki dan tangan, serta penglihatan, memiliki peran yang signifikan. Penggunaan gadget dalam waktu lama bisa menyebabkan kelelahan mata, yang juga menjadi salah satu pemicu vertigo. “Kalau mata lelah karena menatap gadget terlalu lama, bisa menimbulkan pusing. Ini juga bisa menjadi salah satu pemicu vertigo,” tambahnya.
Dalam mengatasi kedua kondisi ini, penting bagi individu yang merasakan gejala untuk mencari diagnosis yang tepat. Mengingat perbedaan yang jelas antara migrain dan vertigo, pengobatan dan penanganannya pun akan berbeda. Sebagai contoh, pengobatan migrain bisa melibatkan obat pereda nyeri dan penghindaran dari faktor pemicu, sedangkan untuk vertigo, penanganan harus didasarkan pada penyebab yang mendasarinya.
Kedua kondisi ini, meskipun terlihat serupa, memiliki akar permasalahan yang berbeda yang memerlukan pendekatan berbeda dalam penanganannya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih peka dan mengenali gejala yang muncul, sehingga dapat mengambil langkah yang tepat untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan individu dapat lebih efektif dalam menangani masalah migrain dan vertigo, serta mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.