Mouly Surya Persembahkan Drama Memukau di Film ‘Perang Kota’

Sutradara Mouly Surya kembali menghadirkan karya baru yang menyentuh hati dengan film berjudul “Perang Kota” atau “This City is a Battlefield.” Dalam karyanya ini, Mouly menempatkan drama sebagai elemen utama yang menggambarkan perjuangan merebut kemerdekaan bangsa di tengah berbagai kesulitan.

Dalam sebuah pertemuan dengan awak media di Jakarta pada 24 Maret 2025, Mouly menjelaskan, “Perang Kota adalah tentang bagaimana manusia tetap berjuang untuk kemerdekaannya, bahkan di tengah situasi yang paling sulit sekalipun.” Pernyataan ini menekankan esensi dari film yang diperkuat oleh emosi mendalam dari tokoh-tokoh yang dihadirkan.

Film “Perang Kota” diadaptasi secara bebas dari novel klasik “Jalan Tak Ada Ujung” karya Mochtar Lubis, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1952. Melalui adaptasi ini, Mouly berupaya untuk menggali inti perjuangan para tokoh serta kompleksitas hubungan antarmanusia dalam situasi yang penuh ketegangan. Film ini tidak hanya bercerita tentang pertempuran fisik, tetapi juga menyoroti dilema moral dan pilihan-pilihan sulit yang harus dihadapi dalam waktu-waktu genting.

Dalam film ini, penonton akan dibawa menyusuri jalan cerita yang melibatkan berbagai elemen seperti cinta, pengkhianatan, keyakinan, harga diri, dan pilihan-pilihan sulit. Setiap elemen ini bertujuan untuk memberi gambaran utuh tentang konflik batin yang dialami oleh para tokoh di tengah perang yang berkecamuk.

Di antara jajaran para pemeran, aktor Chicco Jerikho berperan sebagai Guru Isa, sosok yang memiliki peranan penting dalam dinamika cerita. Ariel Tatum memerankan Fatimah, istri Guru Isa, sementara Jerome Kurnia tampil sebagai Hazil, gerilyawan muda dan sahabat dekat Guru Isa. Karakter-karakter ini diharapkan mampu menyampaikan kisah perjuangan yang penuh emosi dan tantangan.

Film “Perang Kota” dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 30 April 2025. Dengan rekomendasi ini, Mouly Surya berharap penonton bisa merasakan intensitas dan kompleksitas yang dihadapi oleh para tokoh di film tersebut. Karya ini menjadi bagian dari upaya Mouly untuk menerjemahkan perjuangan sejarah ke dalam bentuk audio-visual yang dapat dinikmati dan direnungkan oleh generasi masa kini.

Melalui penyaluran hi

dup karakter yang kuat dan perjuangan yang dihadapi, Mouly Surya berkomitmen untuk memberikan sebuah pengalaman sinematik yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memicu kesadaran sosial tentang arti perjuangan dan kemerdekaan. Dengan visi sinematik yang telah terbukti dalam karya-karya sebelumnya, Mouly Surya menunjukkan kemampuannya untuk mengangkat tema-tema berat dengan cara yang menyentuh dan realistis.

Dari sinilah, “Perang Kota” diharapkan tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sebuah refleksi bagi para penonton mengenai nilai dan makna dari sebuah perjuangan demi kebebasan yang sering kali harus dibayar dengan pengorbanan besar. Diharapkan, film ini dapat membuka dialog tentang sejarah, perjuangan, dan kemanusiaan yang relevan bagi masyarakat saat ini.

Berita Terkait

Back to top button