Dunia

Muammar Gaddafi Undang 200 Wanita Muda Italia Masuk Islam!

Pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, mengundang sekitar 200 wanita muda dari Italia untuk hadir dalam sebuah acara yang berlangsung di kediaman duta besar Libya di Roma pada 15 November 2009. Acara ini, yang dijadwalkan sebelumnya dengan pernyataan akan menjadi makan malam mewah, ternyata berujung menjadi forum ceramah yang panjang tentang peran wanita dan ajakan untuk masuk Islam.

Pada awalnya, acara ini menarik perhatian banyak wanita di Italia yang merasa terpesona oleh tawaran untuk menjadi bagian dari jamuan istimewa. Dalam pengumuman yang disebarkan, mereka yang berlatar belakang menarik dan berpakaian rapi, dan berusia di bawah 35 tahun dengan tinggi di atas 1,7 meter, diundang untuk hadir. Ratusan wanita, termasuk di antaranya Silvia Figliozzi—seorang lulusan teknik yang juga hadir—berbondong-bondong mendaftar dengan harapan dapat menikmati pengalaman glamour di hadapan seorang pemimpin negara.

Namun, saat para wanita ini tiba di lokasi, mereka disambut dengan pemeriksaan ketat, di mana sejumlah wanita ditolak karena tidak memenuhi syarat tinggi badan atau berpakaian terlalu terbuka. Dalam sebuah wawancara setelah acara, Silvia mengungkapkan kegundahannya, "Kami setidaknya mengharapkan camilan," mengacu pada kenyataan bahwa yang mereka dapatkan hanyalah ceramah panjang dari Gaddafi yang berlangsung selama dua jam.

Setelah dihimpun dan dibawa oleh bus ke kediaman duta besar, mereka mendapati Gaddafi muncul mengenakan seragam hitam dan baret hitam. Acara tersebut dimulai dengan pembagian salinan Al-Quran dan "The Green Book," karya tulisan Gaddafi tentang ideologi politik dan sosialnya. Dalam pidatonya, Gaddafi menekankan pentingnya bagi wanita untuk memahami peran mereka dalam masyarakat dan mengajak mereka untuk memeluk Islam.

Berdasarkan laporan dari kantor berita Italia Ansa, kerumunan itu terdiri dari sekitar 200 perempuan yang melewati gerbang yang dijaga ketat. Seorang penjaga keamanan kepada wartawan menyatakan bahwa para peserta berkumpul untuk "konferensi medis," menambah kebingungan mengenai tujuan sebenarnya dari acara tersebut.

Acara ini mencerminkan pendekatan Gaddafi yang unik dan kadang kontroversial terhadap isu gender dan politik. Meskipun banyak dari peserta tampaknya berharap untuk mengalami pesta meriah yang penuh dengan glamour, mereka justru terpaksa terlibat dalam dialog yang berat mengenai yang lebih dari sekadar sekadar makanan dan hiburan.

Berikut adalah ringkasan beberapa poin penting dari acara tersebut:

  1. Undangan yang Menarik: Wanita muda Italia, yang dipilih berdasarkan kriteria fisik tertentu, diundang untuk menghadiri sebuah jamuan yang awalnya dipahami sebagai acara sosial.
  2. Ceramah Panjang: Acara ini berubah menjadi sesi dua jam di mana Gaddafi memberikan pidato tentang peran wanita dalam masyarakat dan pentingnya agama Islam.
  3. Pembagian Al-Quran dan Buku Gaddafi: Para wanita diberi salinan Al-Quran dan buku ideologi Gaddafi, The Green Book, sebagai bagian dari upaya nya untuk menjelaskan pandangannya.
  4. Pengawasan Ketat: Semua peserta dikenakan pengawasan ketat, dengan beberapa bahkan ditolak masuk karena alasan penampilan.
  5. Reaksi Peserta: Banyak wanita, setelah mengalami pertemuan tersebut, merasa tidak sesuai dengan ekspektasi mereka yang semula ingin menikmati suasana makan malam yang mewah.

Melalui acara tersebut, terlihat jelas bagaimana Gaddafi berusaha untuk menggunakan posisinya dan kesempatan untuk mempengaruhi pandangan wanita-wanita muda terhadap Islam, meskipun dengan cara yang tidak biasa dan tidak diharapkan oleh para peserta.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button