Nama Jokowi Disoraki ‘Huuu’, Anies-Ahok Disambut Tepuk Tangan!

Acara serah terima jabatan (sertijab) Gubernur DKI Jakarta yang berlangsung pada Kamis, 20 Februari 2025, kembali menuai perhatian publik, terutama di media sosial. Momen yang paling mencolok adalah saat nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutkan, dan para tamu undangan secara serentak memberikan sorakan ‘huuu’ sebagai bentuk reaksi negatif. Sementara itu, ketika nama-nama gubernur terdahulu seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan disebut, respon yang diberikan adalah tepuk tangan meriah.

Acara sertijab ini menandai peralihan dari Pejabat Gubernur DKI Jakarta periode 2022-2025, Teguh Setyabudi, kepada Pramono Anung, yang diselenggarakan di Balai Kota DKI Jakarta. Pembawa acara memulai dengan menyebutkan satu per satu nama gubernur Jakarta sebelumnya, dimulai dari Edi Marzuki, Sutiyoso, dan Fauzi Bowo. Setiap nama tersebut mendapat sambutan hangat berupa tepuk tangan dari para undangan. Namun, situasi berubah drastis ketika pembawa acara mencantumkan nama Jokowi.

Satu suara terdengar jelas, "Huuu," dari para hadirin. Sorakan ini menunjukkan kekecewaan yang mendalam dari beberapa pihak terhadap kebijakan dan kepemimpinan Jokowi selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Walaupun Jokowi sendiri tidak hadir dalam acara tersebut, penolakan yang ditunjukkan oleh tamu undangan mencerminkan opini publik yang terkumpul tentang kepemimpinannya.

Respons negatif tersebut sangat kontras dengan sambutan yang diterima oleh Ahok dan Anies. Setelah nama Ahok disebut, hadirin merespon dengan tepuk tangan meriah, mengikuti ketika pembawa acara menyebut nama Anies Baswedan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana publik menilai warisan kepemimpinan dari masing-masing mantan gubernur tersebut.

Beragam reaksi di media sosial pun bermunculan setelah momen tersebut. Pengguna akun X seperti @fit_ mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Jokowi yang berlanjut hingga saat ini, menyebutkan bahwa normalisasi rasa malu tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami rakyat. sementara akun lain, @faro****, menyatakan bahwa "jelas rakyat sudah muak," menggambarkan perasaan frustasi yang meluas.

Komentar lainnya juga menyiratkan ketidakpuasan masyarakat terhadap partai politik dan kepemimpinan saat ini. Menurut @haru**, momen ini mencerminkan situasi di mana Jokowi yang dulunya dilantik kini disoraki, menciptakan narasi yang menunjukkan betapa cepatnya opini publik berubah. Dalam pandangan ini, tanggapan audiens mencerminkan kepuasan yang hilang dari masa kepemimpinan Jokowi.

Penurunan dukungan terhadap Jokowi di acara ini bisa jadi mencerminkan tren yang lebih luas dalam politik Indonesia. Beberapa pengamat menyatakan bahwa momen ini sangat signifikan dalam menggambarkan seberapa jauh masyarakat Jakarta dan bahkan Indonesia secara keseluruhan menilai kinerja pemerintahan saat ini.

Dengan kondisi sosial yang tidak stabil dan kritik yang terus mengemuka, penting untuk mencermati dinamika politik di Tanah Air. Setiap momen seperti ini berpotensi menjadi titik balik bagi persepsi publik mengenai pemimpin dan kebijakan yang diambil. Sertijab Gubernur DKI Jakarta bukan hanya sekadar serah terima posisi, tetapi juga menjadi cerminan dari harapan dan kekecewaan masyarakat terhadap pemerintahan yang ada.

Acara ini menegaskan bahwa opini publik sangat berpengaruh dan sinyal yang diberikan oleh masyarakat melalui reaksi langsung patut menjadi perhatian bagi para pemimpin saat ini dan di masa yang akan datang. Reaksi terhadap Jokowi dan sambutan hangat untuk Ahok serta Anies menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara pemimpin dan rakyat yang dipimpin.

Berita Terkait

Back to top button