Kalimantan Timur, Podme.id – NASA baru-baru ini merilis citra satelit yang menunjukkan perubahan signifikan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, dari tahun 2022 hingga 2024. Laporan tersebut menyoroti transformasi yang sangat cepat dan mencolok yang terjadi dalam periode hanya dua tahun.
Gambar yang diambil oleh satelit Landsat 9 dan 8 menunjukkan hasil pengawasan dari Operational Land Imager-2 (OLI-2), yang digunakan untuk memahami dan mengelola sumber daya lahan di bumi. Citra perdana diambil pada April 2022, di mana tampak kawasan tersebut masih berbentuk hutan. Namun, perkembangan infrastruktur yang pesat mulai terlihat jelas dalam citra Februari 2024, ketika lahan yang sebelumnya berupa hutan kini telah dibuka dan dimanfaatkan untuk pembangunan IKN.
Dalam dua tahun ini, ada beberapa aspek yang mencolok terkait perubahan di IKN:
1. Pembukaan Lahan: Selain lahan hutan yang ditebang, terdapat area yang telah disiapkan untuk berbagai infrastruktur, termasuk fasilitas pemerintah dan bangunan lainnya.
2. Perubahan Iklim Lokal: Gambar satelit menunjukkan adanya perubahan dalam kondisi atmosfer, di mana langit di kawasan IKN kini ditutupi oleh awan tebal, menandakan adanya pembangunan yang intensif.
3. Infrastruktur Rakyat: Pembangunan IKN bertujuan untuk menampung sekitar 500 ribu penduduk, dengan berbagai fasilitas yang didesain untuk meningkatkan kualitas hidup.
Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota bukan hanya soal berpindahnya gedung dan bangunan, tetapi juga tentang berpindahnya budaya kerja dan pola pikir baru. Ia yakin bahwa proyek ambisius ini akan rampung dalam jangka waktu 15 hingga 20 tahun mendatang, meskipun untuk saat ini Jakarta tetap akan diperbaiki dan dikembangkan sebagai kota bisnis, pariwisata, dan ekonomi.
Pembangunan IKN sendiri membentang dalam beberapa tahap, dengan rencana pembangunan kini memprioritaskan hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurut rencana terkini, pemerintah akan membangun sebanyak 47 tower rusun untuk ASN, di mana pembangunan 27 tower pertama diperkirakan rampung dan 20 tower tambahan akan dibangun setelahnya.
Rencana pemindahan ibu kota ini muncul dari kebutuhan untuk menciptakan pusat pertumbuhan baru yang lebih merata di Indonesia. Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi baru karena dianggap lebih strategis dibandingkan Jakarta, yang kini kian padat dan rawan bencana alam.
Pengamatan NASA menjadi sorotan penting dalam proses ini, karena citra satelit memberikan gambaran faktual dari perubahan yang terjadi. Perkembangan pesat ini mencerminkan semangat pemerintah untuk memodernisasi dan merelokasi fungsi pemerintahan demi efisiensi dan keberlanjutan. Sebagai contoh, selain pembangunan infrastruktur, rencana pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan juga termasuk dalam proyeksi jangka panjang di kawasan tersebut.
Melihat semua perubahan ini, IKN menjadi proyek yang tidak hanya menandakan perpindahan fisik, tetapi juga upaya untuk merombak dan memperbaharui sistem pemerintahan Indonesia secara keseluruhan. Data dari NASA dan perkembangan di lapangan akan terus dipantau, guna memastikan bahwa cita-cita pembangunan IKN dapat terwujud dengan baik sesuai rencana yang telah ditetapkan.