
Pengacara Razman Arif Nasution baru-baru ini mengungkapkan bahwa Nikita Mirzani (NM) kembali mangkir dari pemanggilan untuk pemeriksaan dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilaporkan olehnya. Ini adalah kedua kalinya Nikita tidak hadir dalam proses hukum yang digelar oleh Polres Jakarta Selatan. Razman menjelaskan, pihak kepolisian telah memanggil Nikita untuk memberikan keterangan, tetapi ia tidak memenuhi panggilan tersebut, yang membuat kasus ini semakin memanas.
Menurut Razman, pihak penyidik telah berkomunikasi bahwa Nikita tidak datang pada kedua pemanggilan yang dijadwalkan. "Mereka mengatakan, saudari NM sudah dipanggil untuk kedua kali pada minggu lalu, tetapi tidak didatanginya juga," jelasnya. Dengan ketidakhadiran ini, Razman menekankan bahwa proses hukum akan berlanjut, dan status kasusnya akan dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Perkembangan ini menimbulkan keprihatinan bagi Razman, yang menyatakan bahwa sikap Nikita yang menghindar dapat merugikan haknya sebagai warga negara. "Kalau menurut saya, NM itu merugikan haknya. Kasus NM itu tidak hanya di Polda Metro Jaya, tetapi juga di Polres Jakarta Selatan. Semuanya itu bisa dilakukan sekali jalan," ungkapnya.
Ada beberapa poin penting yang menjadi sorotan dalam kasus ini:
Dua Kali Mangkir: Nikita Mirzani telah absen dari dua pemanggilan yang dijadwalkan oleh pihak kepolisian, memberikan dampak signifikan pada penyelidikan kasus yang tengah berjalan.
Status Kasus Naik: Dengan mangkirnya Nikita, Polres Jakarta Selatan berencana untuk meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan, yang menunjukkan keseriusan penanganan perkara ini.
Hak sebagai Warga Negara: Razman menegaskan bahwa sikap Nikita dapat merugikan hak-haknya sebagai warga negara dalam proses hukum ini. Dia menginginkan agar polisi tidak gentar untuk bertindak di tengah situasi ini.
- Dugaan Tindak Kekerasan: Razman dan istrinya, Ade Suryani, mengklaim bahwa mereka menjadi korban penganiayaan oleh Nikita. Razman mengaku mengalami luka pada bagian pelipis, sedangkan Ade mengungkapkan bahwa ia juga mendapatkan perlakuan serupa.
Razman juga meminta kepada kepolisian agar tidak takut dalam menghadapi Nikita, dengan menyatakan keyakinannya bahwa Nikita tidak memiliki "bekingan" yang kuat. "Polri tidak usah ragu-ragu untuk proses NM. NM itu enggak ada beking-bekingan, jadi buat apa harus takut," tuturnya.
Kasus ini dimulai setelah perseteruan antara Razman dan Nikita yang terjadi di Polres Jakarta Selatan, juga diperburuk oleh insiden di mana Laura Meizani Nasseru Asry (anak Nikita) dikabarkan kabur dari rumah aman. Razman mengaku bahwa mereka justru ingin membela anak Nikita, tetapi justru mengalami tindakan kekerasan.
Lebih jauh, Razman melaporkan bahwa tindakan Nikita, yang dinilai sebagai penganiayaan dan pengeroyokan, telah resmi dilaporkan dengan nomor laporan polisi 104. Laporan ini mencakup dugaan pelanggaran berdasarkan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Seiring dengan berlangsungnya proses hukum, publik terus memperhatikan perkembangan kasus ini dengan harapan agar keadilan dapat ditegakkan. Sikap yang diambil oleh kedua belah pihak mencerminkan dinamika sosial yang kompleks di dunia hiburan, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya kepatuhan terhadap hukum. Apapun langkah ke depan yang akan diambil oleh pihak berwenang, situasi ini jelas menyita perhatian dan mengundang berbagai spekulasi di kalangan masyarakat.