Nikita Mirzani Nangis Usai Vadel Badjideh Ditahan, Akting atau Realita?

Nikita Mirzani tak kuasa menahan air mata bahagia setelah Vadel Badjideh ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tindak asusila terhadap Laura Meizani, alias Lolly. Penahanan itu terjadi pada Kamis (13/2/2025). Dalam momen emosional tersebut, Nikita yang merupakan janda tiga anak ini mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang membantunya selama tujuh bulan terakhir dalam upayanya membela anaknya, Lolly.

Dalam keterangannya, Nikita menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang berperan penting dalam proses hukum, terutama kepada yang membujuk Lolly agar bisa memberikan keterangan dengan jujur saat BAP (Berita Acara Pemeriksaan) ulang. “Terima kasih kepada Bude dan Pakde, yang membuat anak saya Laura bisa kembali lagi dengan saya, yang memberikan keterangan yang sejujur-jujurnya,” tuturnya dengan suara bergetar.

Selain itu, Nikita juga mengungkapkan kesedihannya karena harus berjuang sendiri tanpa figur orang tua, dan berterima kasih kepada pengacara Bang Fahmi yang ia anggap sebagai ayah angkat. Dalam isak tangis, ia berkata, “Dia adalah orang yang selalu saya repotkan.” Tak hanya itu, rasa syukur pun dilontarkannya kepada Lolly yang telah berani bersikap jujur, “Terima kasih untuk Laura, karena sudah mau jujur, sayang,” ujarnya.

Namun, momen haru ini tidak lepas dari sorotan publik. Banyak warganet yang menilai bahwa tangisan Nikita Mirzani adalah sebuah akting untuk meraih simpati. Hal ini terungkap dari berbagai komentar di media sosial yang menilai emosinya kurang tulus. Salah satu komentar yang diterima menyatakan, “Drama, seolah kasus Vadel dipaksakan. But, oke lah aktingnya lucu,” sementara yang lain menilai, “Kurang natural aktingnya, kurang menjiwai.”

Bahkan, seorang netizen menambahkan, “Pinter banget akting, bawa-bawa isu anak biar orang pada simpati.” Kritik dan tudingan miring ini menunjukkan bahwa publik skeptis terhadap ketulusan emosional yang ditampilkan oleh Nikita. Hal ini justru memperkeruh citra Nikita di mata masyarakat.

Di antara semua kritik tersebut, Nikita tampaknya masih belum puas dengan keputusan penahanan Vadel Badjideh. Ia telah mengungkapkan rencananya untuk melaporkan Vadel kembali atas kasus kekerasan terhadap Lolly, terlepas dari kasus tindak asusila yang sedang bergulir. Sebagai seorang ibu, Nikita merasa tidak terima jika putri sulungnya menjalani kekerasan, dan ia mengaku bisa menangis keras jika membayangkan beban emosional yang ditanggung Lolly.

Kehidupan pribadi Nikita Mirzani selalu menjadi sorotan, apalagi dengan kasus hukum yang terus membayangi dirinya dan keluarganya. Kerentanan yang ia tunjukkan dalam wawancara dan penampilannya saat mengekspresikan rasa terima kasih tampaknya berkontradiksi dengan pendapat publik. Ada dua sisi dalam narasi yang muncul: satu sisi menunjukkan seorang ibu yang berjuang untuk anaknya, sementara sisi lain menilai tindakan emosionalnya sebagai sebuah strategi untuk mendapatkan perhatian dan dukungan.

Momen menangisnya pasca penahanan Vadel Badjideh menjadi tanda tanya bagi banyak orang mengenai kesungguhan Nikita dalam perjuangannya melindungi Lolly. Akankah ia mampu mendapatkan keadilan yang diinginkannya, ataukah semua ini hanyalah bagian dari narasi yang dikonstruksikan untuk menjaga citranya di publik? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Sementara itu, perhatian publik tetap tertuju pada proses hukum yang berlangsung, dan bagaimana Nikita akan menyikapi segala tudingan di sekitarnya.

Berita Terkait

Back to top button