Seiring dengan berjalannya waktu, wajah transportasi darat di Indonesia mengalami evolusi yang signifikan. Banyak moda transportasi yang dulu menjadi primadona kini hanya tinggal kenangan. Empat jenis transportasi darat yang sudah punah dan meninggalkan jejak nostalgia di kalangan masyarakat adalah Helicak, Oplet, Bemo, dan Trem. Keberadaan transportasi ini tidak hanya melayani kebutuhan mobilitas, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah kota, terutama Jakarta.
Transportasi pertama yang akan diulas adalah Trem. Trem pertama kali beroperasi dengan menggunakan tenaga kuda, sebelum beralih ke tenaga uap pada tahun 1897. Namun, dengan munculnya trem listrik, popularitasnya perlahan meredup hingga pemerintah mengambil alih operasionalnya di bawah Perusahaan Pengangkut Djakarta (PPD) pada tahun 1957. Meskipun berusaha untuk bertahan, trem akhirnya berhenti beroperasi karena kerugian yang terus melunasi.
Selanjutnya adalah Oplet, kendaraan beroda empat yang beroperasi di Jakarta sejak tahun 1930. Oplet menjadi salah satu transportasi andalan di masa itu, namun pada masa pemerintahan Gubernur DKI Tjokropranolo, tepatnya pada September 1980, Oplet mulai ditiadakan. Masyarakat Jakarta akhirnya beralih ke moda transportasi lain yang dianggap lebih modern dan efisien.
Transportasi menarik lainnya adalah Helicak, yang namanya diambil dari bentuknya yang menyerupai helikopter. Helicak diperkenalkan pada tahun 1971 di era Gubernur DKI Ali Sadikin, menggabungkan becak dengan mesin motor. Sayangnya, di tahun 1990-an, Helicak pun terpaksa mundur dari arena persaingan ketika mikrolet dan bus kota mulai merajai jalanan. Perkembangan zaman yang semakin cepat mengharuskan masyarakat mencari alternatif transportasi yang lebih cepat dan nyaman.
Bemo, transportasi beroda tiga yang menjadi ciri khas Jakarta pada tahun 1990-an, juga mengalami nasib yang sama. Masyarakat sudah akrab dengan Bemo, yang menawarkan layanan di trayek kecil. Namun, terbatasnya ruang dan kekuatan mesin Bemo membuatnya sulit memenuhi kebutuhan masyarakat yang menginginkan kecepatan dan kenyamanan. Akibatnya, Bemo pun tersingkir dari jalanan ibu kota.
Referensi dari unggahan akun Instagram @ditjen_hubdat mengungkapkan bahwa keempat moda transportasi ini merepresentasikan perjalanan panjang industri transportasi darat di Indonesia. Berikut adalah rincian singkat tentang empat transportasi yang telah menjadi bagian dari sejarah ini:
- Trem: Beroperasi awalnya dengan tenaga kuda, kemudian beralih ke tenaga uap dan terakhir listrik, berakhir pada tahun 1957.
- Oplet: Menghadirkan transportasi beroda empat sejak tahun 1930 dan tidak aktif sejak tahun 1980.
- Helicak: Dikenal dengan bentuknya yang unik seperti helikopter, mulai beroperasi pada 1971 hingga tergantikan pada tahun 1990-an.
- Bemo: Transportasi beroda tiga yang menjadi ciri khas Jakarta pada tahun 1990-an sebelum akhirnya ditinggalkan.
Meskipun banyak mode transportasi ini tidak ada lagi, keberadaan mereka menjadikan perjalanan sejarah transportasi di Indonesia semakin kaya. Keberhasilan dan kegagalan mereka menggambarkan dinamika masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mobilitas yang terus berubah seiring perkembangan zaman. Di tengah modernisasi, nostalgia akan Helicak, Oplet, Bemo, dan Trem tetap hidup dalam ingatan masyarakat, mengingatkan kita akan masa-masa ketika transportasi ini menjadi pilihan utama untuk berkeliling Jakarta. Transportasi ini menjadi bersejarah dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas kota.