Nunung Beli Makan Rp50 Ribu Berdua Suami, Hidup Prihatin di Warteg

Komedian senior Nunung saat ini menjalani kehidupan yang jauh dari gemerlap seperti di masa jayanya. Setelah menjual hampir semua aset yang dimilikinya, termasuk rumah di Jakarta dan Solo, Nunung bersama suaminya, Iyan Sambiran, kini memilih tinggal di sebuah kos sederhana di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan, melainkan akibat kesulitan ekonomi yang sedang mereka hadapi.

Nunung yang saat ini tengah berjuang melawan berbagai masalah kesehatan, termasuk biaya pengobatan yang tinggi, mengungkapkan bahwa ia harus menekan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam beberapa kesempatan, ia mengatakan bahwa biaya pengobatannya semakin meningkat dan hal ini memaksa dirinya untuk menjual segala sesuatu yang dimiliki. “Kondisi ini mendorong saya untuk menjual aset yang telah saya kumpulkan selama bertahun-tahun berkarier,” ungkap Nunung.

Kisah hidup Nunung yang pilu ini berhasil menarik perhatian publik. Meski kini harus merasakan kesulitan ekonomi, dia dan suaminya terus berusaha menjalani hari-hari mereka dengan tegar. Nunung juga mengungkapkan fakta bahwa saat ini mereka hanya memiliki dana sekitar Rp251 ribu untuk bertahan hidup. Uang tersebut merupakan sisa setelah melunasi berbagai kewajiban keuangan, seperti cicilan bank dan biaya sewa kosan.

Dalam sebuah wawancara dengan Melaney Ricardo, Nunung mengungkapkan dengan nada mengharukan, “Uang segini tuh karena aku sudah bayar listrik, sudah bayar bank, sudah bayar mobil, sudah semua. Sudah kebayar semua, sudah bayar kos. Jadi tinggal segitu.” Meskipun dalam kondisi sulit, Nunung dan suaminya tetap berusaha memanfaatkan apa yang ada. Untuk kebutuhan makan sehari-hari, mereka hanya membutuhkan anggaran Rp50 ribu untuk berdua.

1. Lokasi kosan mereka terletak di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
2. Biaya sewa kos mencapai Rp3,2 juta per bulan.
3. Mereka berhasil mendapatkan fasilitas lengkap seperti TV, AC, dan kamar mandi dalam.
4. Nunung dan suaminya menikmati makanan dari warteg terdekat dengan budget Rp50 ribu.

Meski hidup dengan sejumlah keterbatasan, Nunung merasa bersyukur. “Di warteg sebelah, Rp50 ribu berdua sudah kenyang,” ujar Nunung dengan senyum optimis. Hal ini menegaskan bahwa, meski dalam kondisi serba kekurangan, ia tetap mengupayakan kebahagiaan bersama suaminya.

Nunung dan Iyan kini berencana untuk menabung demi membeli rumah baru, mengembalikan sedikit kenyamanan yang sempat mereka miliki. Mereka mengambil langkah realistis dengan menunggu hingga tabungan cukup, sementara tetap tinggal di kamar kos sebagai solusi sementara.

Kondisi ini menjadi pengingat bagi banyak orang tentang ketahanan dan harapan. Siapa sangka, di balik tawa yang sering kali ia suguhkan di layar kaca, Nunung menghadapi kenyataan hidup yang keras. Meskipun kini harus merasakan kehidupan yang jauh lebih sederhana, Nunung menunjukkan kepada publik bahwa kebahagiaan dan rasa syukur dapat ditemukan, meski dalam kesulitan.

Dengan semangat yang tak pudar, Nunung terus menjalani kehidupannya, berharap agar suatu saat nanti, kehidupan yang lebih baik kembali menyapa mereka. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak menyerah pada keadaan dan terus berjuang menjalani hidup, meskipun dalam keterbatasan.

Exit mobile version