
Striker Johor Darul Ta’zim, Bergson da Silva, kini tengah menjadi sorotan setelah kabar mengenai rencana naturalisasinya untuk bergabung dengan Timnas Malaysia. Namun, berita ini mendapat tanggapan nyinyir dari media Vietnam, Soha, yang meragukan keputusan tersebut dengan menyebut bahwa Bergson sudah terlalu tua untuk dinaturalisasi.
Bergson, pemain asal Brasil yang kini berusia 34 tahun, telah bermain di Malaysia sejak tahun 2021. Melalui akun Instagramnya, ia menunjukkan dukungannya kepada Malaysia dengan memasang bendera negara tersebut di bio-nya, mengindikasikan keseriusannya untuk menjadi bagian dari Tim Harimau Malaya. Ia juga mengekspresikan perasaannya yang positif selama tinggal di Malaysia, mengaku merasa seperti di rumah sendiri. "Sejak hari pertama saya tiba, saya telah diperlakukan dengan sangat baik, dan itu membuat saya merasa seperti di rumah sendiri. Jadi ya, ayo kita lakukan!" ungkap Bergson, seperti dilansir oleh New Straits Times.
Namun, respons negatif muncul dari media Vietnam yang meragukan kemampuan Bergson. Soha mengkritik keputusan Malaysia untuk mengandalkan pemain yang usianya dianggap tidak lagi ideal untuk suatu tim. Mereka membandingkan Bergson dengan pemain naturalisasi Vietnam, Rafaelson atau Nguyen Xuan Son, yang lebih muda dan dianggap lebih berpotensi. "Pemain ini sudah tua, harga pasarannya juga tak terlalu tinggi, cuma 400 ribu euro, jauh di bawah Nguyen Xuan Son yang 700 ribu euro," tulis Soha.
Analisis yang diberikan oleh media Vietnam menyoroti beberapa poin penting terkait rencana naturalisasi Bergson:
Usia Pemain: Bergson yang berusia 34 tahun dianggap sudah berada di fase akhir karirnya, sehingga kemampuan fisiknya untuk bersaing di level internasional dipertanyakan.
Perbandingan dengan Pemain Lain: Media Vietnam menilai bahwa ada alternatif yang lebih muda dan berpotensi, seperti Nguyen Xuan Son, yang dinilai tampil baik pada Piala AFF 2024.
Kelayakan untuk Kualifikasi Asia: Belum ada kejelasan apakah Bergson akan berkontribusi bagi Malaysia dalam Kualifikasi Piala Asia 2026. Hal ini menambah keraguan tentang apakah naturalisasi pemain berusia 34 tahun ini akan efektif.
- Pengaruh Terhadap Tim: Vietnam percaya diri menghadapi Malaysia, dengan kehadiran pemain-pemain muda yang dianggap lebih bisa memberikan dampak positif pada tim.
Dalam konteks ini, Vietnam diperkirakan tidak akan khawatir menghadapi Bergson dalam pertandingan mendatang, apalagi mereka tergabung dalam Grup F bersama Malaysia, Nepal, dan Laos di Kualifikasi Piala Asia 2027.
Sementara itu, keputusan Malaysia dalam pemilihan pemain untuk tim nasional tentunya akan banyak dipengaruhi oleh performa Bergson di lapangan. Jika ia mampu memberikan kontribusi nyata, semua skeptisisme yang ada bisa terjawab dengan baik. Namun, jika sebaliknya, kritik yang muncul tidak akan mereda.
Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang sudah memastikan tempat di Piala Asia 2027 setelah lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini menciptakan tekanan bagi Malaysia untuk meningkatkan performanya, termasuk keputusan strategis dalam hal naturalisasi pemain.
Dengan situasi ini, para penggemar sepak bola di Asia Tenggara akan menyaksikan dengan tajam bagaimana perjalanan Bergson di Timnas Malaysia dan apakah ia bisa membuktikan bahwa usianya bukanlah penghalang untuk berkontribusi pada tim. Bergson berada pada ujung tombak harapan Tim Harimau Malaya, di tengah pandangan skeptis dari rival-rivalnya.