![OPINI: Mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui Strategi Coding](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/OPINI-Mewujudkan-Indonesia-Emas-2045-melalui-Strategi-Coding.jpg)
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengusulkan pengenalan pelajaran coding di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama, dalam upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045. Usulan ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang berlangsung pada 11 November 2024, di Jakarta. Hal ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan daya saing bangsa di kancah global dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di era digital.
Menurut laporan yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) dalam Future of Jobs Report 2023, terdapat proyeksi bahwa sekitar 69 juta pekerjaan baru akan tercipta dalam lima tahun ke depan. Namun, di sisi lain, sebanyak 83 juta pekerjaan diperkirakan akan hilang akibat automasi. Ketidakpastian ini menunjukkan pentingnya persiapan bagi generasi mendatang, khususnya dalam penguasaan teknologi yang sangat dibutuhkan.
Pengenalan coding sejak dini bukan hanya sekadar penguasaan teknis, tetapi lebih jauh lagi sebagai fondasi keterampilan yang akan diperlukan di masa depan. Seperti yang diungkapkan dalam buku Dynamic Business Strategy oleh Martin Reeves dan rekannya, lingkungan bisnis saat ini memerlukan pendekatan strategis yang adaptif dan responsif. Oleh karena itu, pendidikan coding dapat dianggap sebagai langkah proaktif untuk merespons tren global yang terus berubah.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengajaran coding di sekolah perlu diintegrasikan:
Meningkatkan Literasi Digital: Digital literacy menjadi kebutuhan mendasar bagi pekerja di era digital. Dengan mempelajari coding, siswa akan lebih memahami teknologi dan cara kerjanya.
Mendorong Inovasi: Kemampuan coding berpotensi untuk menciptakan individu yang dapat berinovasi dan menciptakan solusi terhadap berbagai masalah melalui teknologi.
Memahami Teknologi Masa Depan: Dengan kemampuan coding, siswa akan lebih siap untuk mengisi berbagai posisi di industri yang mungkin belum ada pada saat ini. Diprediksi, sekitar 85% dari pekerjaan yang akan ada pada tahun 2030 belum ditemukan saat ini.
- Membangun Keterampilan Kolaborasi dan Problem-Solving: Pengajaran coding tidak hanya berkisar pada teknis, tetapi juga mendorong siswa untuk mengembangkan soft skills seperti berpikir kritis dan kolaborasi.
Banyak negara telah mengadopsi pendidikan coding dalam kurikulum sekolah mereka. Estonia, misalnya, mulai mengajarkan kemampuan coding kepada siswa berusia 7 hingga 19 tahun sejak 2012. Inggris dan Korea Selatan juga menerapkan kurikulum serupa, yang menekankan pada pemahaman teknologi dan pengembangan keterampilan yang relevan untuk pekerjaan masa depan.
Satu hal yang harus dicatat adalah bahwa pengajaran coding harus menjadi bagian dari pendidikan yang holistik. Menurut Bernard Marr dalam bukunya Future Skills, kesuksesan di dunia digital bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga memahami dampak teknologi terhadap berbagai aspek kehidupan dan lingkungan kerja. Dengan demikian, pendidikan coding perlu disertai dengan pengembangan soft skills agar siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi tetapi juga sebagai inovator yang produktif.
Implementasi pengajaran coding di sekolah-sekolah di Indonesia juga memerlukan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Diperlukan dukungan investasi dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pengajar, sekaligus menciptakan ekosistem teknologi yang lebih baik. Mary Jo Hatch menyatakan bahwa teknologi seharusnya menjadi media untuk mengembangkan pola pikir kolaboratif dan inovatif.
Sementara itu, laporan dari UNESCO menekankan bahwa pemahaman coding sangat penting di tengah percepatan inovasi dan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia memprioritaskan pendidikan coding sebagai bagian dari kurikulum nasional guna membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan global dan mampu mengisi peluang kerja di era digital.
Dengan strategi yang tepat, pendidikan coding dapat menjadi katalisator dalam transformasi ekonomi, mengubah tantangan menjadi peluang, serta mempersiapkan Indonesia menuju visi Emas 2045 yang berdaya saing dan berintegritas. Sejalan dengan perkembangan teknologi, menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi tinggi melalui pendidikan yang berbasis teknologi adalah langkah strategis yang tidak bisa ditunda lagi.