Optimalkan Kecerdasan Anak dengan Pentingnya Zat Besi!

Banyak orangtua di Indonesia yang belum sepenuhnya memahami pentingnya zat besi dalam optimasi kecerdasan anak. Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat memengaruhi perkembangan otak serta daya fokus dan memori anak, terutama pada usia di bawah lima tahun. Mengacu pada penjelasan dari Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Dokter Anak Ahli Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, di dalam upaya meningkatkan kecerdasan, peran zat besi di samping DHA (asam dokosaheksaenoat) sangatlah krusial.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh South East Asian Nutrition Survey II Indonesia (SEANUTS II) mengungkapkan fakta mengejutkan: mayoritas anak Indonesia tidak memenuhi asupan zat besi yang direkomendasikan. Rata-rata hanya 65,8 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan terpenuhi. Hal ini menjadi perhatian serius, karena kekurangan zat besi pada anak usia sekolah dapat mengganggu kemampuan belajar mereka.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), kekurangan zat besi dapat menghambat perkembangan psikomotor dan mengganggu kinerja kognitif anak. Sebagai contoh, anak-anak yang mengalami kekurangan zat besi sering kali merasa lemas, mudah kelelahan, dan kurang aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar. "Orang tua perlu waspada jika anak terlihat lemas dan kurang fokus; ini bisa jadi tanda kekurangan zat besi," tambah Prof. Rini.

Pentingnya zat besi dalam pola makan anak tidak dapat diabaikan. Dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi, Dokter Gizi Medik, menekankan bahwa kurangnya konsumsi makanan yang kaya zat besi menjadi salah satu penyebab utama kekurangan itu sendiri. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan anak mendapatkan cukup zat besi:

  1. Konsumsi Makanan Sumber Zat Besi: Pastikan anak mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging sapi, ikan, telur, dan sayuran hijau.

  2. Pilih Susu yang Tepat: Susu pertumbuhan terfortifikasi yang diperkaya zat besi menjadi salah satu pilihan yang baik. Susu ini juga harus mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

  3. Edukasi Orang Tua: Orang tua diharapkan untuk lebih bijak dalam memilih produk susu dan makanan bergizi lainnya. Informasi yang tepat mengenai kandungan nutrisi dalam susu sangat membantu.

  4. Gunakan Alat Ukur Nutrisi: Menggunakan kalkulator zat besi untuk memantau kadar zat besi anak dapat membantu dalam deteksi dini risiko kekurangan zat besi. Alat ini mudah digunakan dan dapat menjadi panduan awal sebelum konsultasi lebih dalam dengan ahli.

Dari penjelasan di atas, tampak jelas bahwa pemenuhan kebutuhan zat besi tidak hanya penting untuk menunjang kesehatan fisik anak, tetapi juga untuk perkembangan kognitif dan kecerdasannya. SGM Eksplor, misalnya, merupakan salah satu susu pertumbuhan yang telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan kandungan IronC(™), yang merupakan kombinasi unik antara zat besi dan vitamin C, susu ini terbukti mampu meningkatkan penyerapan zat besi secara signifikan.

Prof. Rini juga menekankan bahwa pemenuhan nutrisi yang tepat merupakan langkah kunci untuk menciptakan generasi emas pada tahun 2045. Oleh karena itu, upaya mendampingi orangtua dalam menyediakan nutrisi berkualitas dan edukasi yang tepat harus terus ditingkatkan. Kecerdasan anak yang terjaga dengan baik berawal dari asupan gizi yang memadai, dan zat besi adalah salah satu komponen penting dalam hal tersebut.

Berita Terkait

Back to top button