Sains

Panduan Cerdas: Membedakan Macan Tutul & Kumbang di Bromo

Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kini tengah melakukan penelitian mendalam untuk membedakan antara Macan Tutul Jawa dan Macan Kumbang yang terekam oleh kamera trap di kawasan Gunung Bromo. Penelitian ini penting mengingat populasi Macan Tutul Jawa yang semakin menipis dan statusnya sebagai satwa langka yang terancam punah.

Rudijanta Tjahja Nugraha, Kepala Balai Besar TNBTS, menjelaskan bahwa dari 40 titik sampling yang dipasang kamera trap dengan radius 4 kilometer persegi, mayoritas rekaman menunjukkan keberadaan Macan Kumbang. "Dominasi yang ditemukan adalah Kumbang, sementara Macan Tutul memiliki variasi, ada yang terang dan ada yang gelap," ungkapnya. Temuan tersebut menunjukkan perlunya analisis lebih lanjut untuk memastikan jenis hewan yang terekam.

Berbeda dengan Macan Kumbang yang cenderung memiliki postur dan pola yang lebih mudah dikenali, Macan Tutul memiliki dua variasi warna bulu. Hal ini membuat proses identifikasi menjadi rumit. Dalam penelitian ini, tim dari Yayasan Sintas dan petugas Balai Besar TNBTS akan melakukan kajian mendalam menggunakan aplikasi khusus yang dapat membantu mengenali individu-individu berdasarkan pola tersendiri.

Keberadaan Macan Tutul Jawa di kawasan tersebut masih diduga berdasarkan rekaman kamera sejak 2015 hingga Juni 2024, di mana teridentifikasi sebanyak 24 ekor. Meski begitu, Rudijanta menekankan bahwa angka tersebut belum dapat dipastikan secara ilmiah. "Kita belum meyakini bahwa itu adalah populasi yang tepat. Pendekatan kami menggunakan aplikasi untuk menentukan individu yang sama," jelasnya.

Untuk dapat membedakan Macan Tutul dan Macan Kumbang, berikut ini adalah beberapa ciri yang bisa diperhatikan:

  1. Warna Bulu:

    • Macan Kumbang memiliki corak yang umumnya lebih gelap dan seragam.
    • Macan Tutul memiliki dua variasi warna, yang terang dan gelap, dengan pola bintik yang khas.
  2. Postur Tubuh:

    • Macan Kumbang cenderung lebih kecil dengan otot yang lebih terdefinisi.
    • Macan Tutul memiliki tubuh yang lebih besar dan proporsional, dengan kepala yang lebih lebar.
  3. Pola Teritorial:

    • Menurut hasil penelitian, Macan Kumbang terlihat lebih sering dibandingkan Macan Tutul dalam rekaman yang ada di kawasan TNBTS.
  4. Preferensi Habitat:

    • Macan Tutul lebih suka tinggal di daerah hutan yang lebih terjal dan sulit dijangkau, sedangkan Macan Kumbang seringkali ditemukan di daerah yang lebih terbuka.
  5. Perilaku Sosial:
    • Macan Tutul dikenal memiliki perilaku yang lebih menghindar dari manusia, sedangkan Macan Kumbang cenderung bersifat lebih adaptif.

Seno Pramudita, Kepala Bidang Teknis BBTNBTS, juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan perjumpaan langsung antara manusia dan Macan Tutul. "Area jalur antara Malang-Lumajang diduga menjadi lokasi mereka melintas," tambahnya. Mengantisipasi adanya interaksi antara manusia dan hewan langka ini, pihaknya telah memasang papan peringatan lintasan satwa di jalur-jalur tersebut.

Keberadaan Macan Tutul Jawa yang terancam punah ini menjadi perhatian khusus bagi para peneliti dan pengelola taman nasional. Dengan data yang diperoleh dari kamera trap dan observasi lapangan, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai populasi dan perilaku satwa langka ini. Melalui penelitian yang sistematis, informasi yang diperoleh akan dituangkan dalam jurnal ilmiah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keberadaan dan upaya konservasi Macan Tutul Jawa di Indonesia.

Maya Putri adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button