Hiburan

Panduan Lengkap Hukum Tajwid Surah Al Anbiya Ayat 30 dan Cara Baca

Dalam dunia pembelajaran Al-Qur’an, hukum tajwid menjadi bagian penting yang perlu dikuasai oleh umat Islam. Salah satu ayat yang sering menjadi perhatian adalah Surah Al Anbiya ayat 30. Ayat ini tidak hanya mengandung makna mendalam tetapi juga banyak hukum tajwid yang perlu diperhatikan saat membacanya.

Surah Al Anbiya, yang merupakan surah ke-21 dalam Al-Qur’an, terdiri dari 112 ayat dan diturunkan setelah Surat Ibrahim. Menurut keterangan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, surah ini adalah salah satu yang pertama kali dihafal oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam surah ini terdapat tema tentang nabi-nabi serta bukti kekuasaan Allah.

Isi dari Surah Al Anbiya ayat 30 mengajak pembaca untuk merenungkan penciptaan langit dan bumi. Ayat ini berbunyi sebagai berikut:

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ

Dalam tulisan Latin, dituliskan: Awalam yaral-lazīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja‘alnā minal-mā’i kulla syai’in ḥayy(in), afalā yu’minūn(a).

Untuk memahami hukum tajwid pada ayat ini, mari kita lihat beberapa poin penting:

  1. Mad Thabi’i: Pada huruf dzal yang berharakat fathah bertemu alif, cara bacanya panjang 2 harakat. Contoh ini muncul di bagian awal ayat.

  2. Mad Badal: Timbul saat huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata, dengan posisi hamzah mendahului huruf mad. Panjang bacaan mencapai 2 harakat.

  3. Alif Lam Syamsiyah: Terjadi ketika alif lam bertemu huruf syamsiyah (lam). Bacaan dilakukan dengan idgham tanpa dengung.

  4. Mad Jaiz Munfasil: Di mana huruf mad bertemu hamzah di kata yang berbeda. Untuk membaca bagian ini, panjangnya bisa bervariasi, bisa 2, 4, atau 5 harakat.

  5. Idgham Bighunnah: Apabila huruf nun sukun bertemu dengan huruf ya bertasydid. Bacaan ini harus dilakukan dengan dengung sambil ditahan.

  6. Mad ‘Iwadh: Terjadi ketika wau berharakat fathah tanwin diwaqafkan. Tanwin dihilangkan dan bacaan diperpanjang 2 harakat.

  7. Idzhar Syafawi: Saat huruf mim sukun bertemu huruf wau, harus dibaca dengan jelas.

  8. Ikhfa Syafawi: Ketika huruf mim sukun bertemu huruf ba, dibaca samar dengan dengung.

  9. Mad Aridh Lissukun: Mengacu pada huruf mad yang jatuh sebelum huruf yang diwaqafkan. Untuk bagian ini, bacaan dipanjangkan antara 2 sampai 6 harakat.

Menguasai hukum tajwid dalam pembacaan Al-Qur’an sangatlah penting. Selain menjaga kualitas lafalan, serangkaian hukum tajwid ini juga menghindari kesalahpahaman terhadap arti ayat yang dibaca. Pembelajaran dan penerapan tajwid, sebagaimana disampaikan dalam Buku Qur’an & Hadis MTs Kelas VII Kemenag, adalah fardhu kifayah, tetapi membaca Al-Qur’an itu sendiri dengan baik dan benar adalah fardhu ain.

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk memahami dan mempraktikkan tajwid supaya dapat bersua pada keindahan Al-Qur’an baik dari segi penulisan maupun bacaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk berusaha memperbaiki bacaan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid yang ada.

Dengan mempelajari dan memahami hukum tajwid pada Surah Al Anbiya ayat 30, diharapkan kita tidak hanya mampu membaca dengan benar, tetapi juga dapat merenungkan makna yang tersirat dalam ayat tersebut. Wallahu A’lam.

Intan Permatasari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button