
Jakarta, Podme.id – Dalam beberapa bulan terakhir, perhatian terhadap penanganan pertama bagi orang yang terkena hipotermia semakin meningkat. Hipotermia sendiri adalah kondisi medis serius ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35 derajat Celsius (95 derajat Fahrenheit), yang dapat disebabkan oleh paparan suhu dingin yang berkepanjangan, air dingin, atau beberapa kondisi medis yang mengganggu regulasi suhu tubuh. Untuk menghindari dampak fatal dari kondisi ini, pertolongan pertama yang cepat dan efektif sangatlah penting.
Gejala awal dari hipotermia antara lain menggigil terus menerus, kelelahan, linglung, serta kulit yang tampak pucat dan dingin. Jika dibiarkan, korban dapat kehilangan kesadaran atau jatuh ke dalam koma. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera menilai kondisi pasien dan menentukan tingkat keparahan gejala yang dialami. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang harus diperhatikan saat menghadapi situasi hipotermia:
Identifikasi gejala hipotermia: Pastikan untuk mengenali tanda-tanda awal seperti yang telah disebutkan. Jika gejala memburuk, segera lakukan langkah-langkah pertolongan pertama.
Pindahkan ke tempat hangat: Segera bawa korban ke area yang lebih hangat dan terlindung dari angin atau hujan. Melindungi korban dari suhu dingin yang lebih ekstrem adalah langkah vital untuk mencegah kondisi semakin parah.
Lepaskan pakaian basah dan keringkan tubuh: Pakaian yang basah akan semakin menurunkan suhu tubuh, karena itu ganti dengan pakaian kering secepat mungkin. Jika tidak tersedia pakaian kering, gunakan selimut atau kain tebal untuk membungkus korban.
Berikan sumber kehangatan: Penggunaan selimut hangat, botol air hangat, atau kantong pemanas untuk meningkatkan suhu tubuh secara perlahan sangat bermanfaat. Penting untuk fokus pada area inti tubuh seperti dada, leher, dan perut, dan hindari penggunaan panas ekstrem, karena bisa menyebabkan syok.
Berikan minuman hangat: Jika penderita masih dalam kondisi sadar, berikan minuman hangat seperti teh atau sup untuk membantu meningkatkan suhu tubuh dari dalam. Sebaiknya hindari alkohol dan kafein, karena dapat memperburuk kondisi pasien.
Perhatikan kondisi medis tambahan: Pada kasus yang parah, pasien mungkin mengalami bradikardia (penurunan detak jantung) dan kesulitan bernapas. Jika korban tidak sadar atau tidak bernapas, lakukan CPR (resusitasi jantung paru) dan segera cari bantuan medis.
- Dapatkan bantuan medis secepatnya: Jika gejala memburuk atau korban kehilangan kesadaran, segera hubungi layanan darurat. Perawatan medis lanjutan mungkin diperlukan, seperti pemanasan aktif dengan cairan intravena hangat.
Kesadaran dan pengetahuan tentang langkah-langkah pertolongan pertama untuk hipotermia adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, mulai dari memindahkan korban ke tempat hangat, mengganti pakaian basah, hingga memberikan kehangatan yang diperlukan, peluang keselamatan korban dapat meningkat secara signifikan. Jika mengalami kasus yang lebih serius, penanganan medis adalah hal yang tidak boleh ditunda agar pasien dapat memulihkan diri dengan optimal.
Kondisi hipotermia adalah masalah yang serius dan dapat terjadi di berbagai situasi, mulai dari mendaki gunung hingga berada di lingkungan dingin lainnya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai pertolongan pertama dalam kondisi ini dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan lebih lanjut.