Layanan homecare di Indonesia semakin meroket popularitasnya pasca pandemi Covid-19. Sejak saat itu, banyak keluarga yang lebih memilih untuk melakukan perawatan kesehatan di rumah dengan dukungan tenaga medis profesional. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan perubahan preferensi masyarakat, tetapi juga menandakan sebuah pergeseran dalam paradigma perawatan kesehatan yang lebih mengutamakan kenyamanan, keamanan, dan keterlibatan setiap anggota keluarga.
Menurut dr. Eddy Wiria, PhD, CEO dan Co-Founder Kavacare, pandemi telah membawa dampak signifikan dalam cara masyarakat memandang layanan kesehatan. “Masyarakat menjadi lebih berhati-hati dan cenderung menghindari rumah sakit karena risiko paparan penyakit. Selain itu, mereka juga lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan keluarga dengan pendekatan yang lebih praktis,” ujarnya. Dalam konteks ini, layanan homecare muncul sebagai alternatif yang menarik, terutama bagi mereka yang memerlukan perawatan berkelanjutan setelah keluar dari rumah sakit.
Ada sejumlah kondisi medis yang sangat memerlukan Continuity of Care atau perawatan berkelanjutan di rumah, antara lain:
1. Perawatan pasca operasi
2. Perawatan pasca perawatan intensif (ICU)
3. Perawatan pasca stroke
Kondisi-kondisi ini sering kali memerlukan pemantauan ketat dan perawatan lanjutan yang dapat lebih mudah dikelola dalam suasana rumah. Melalui layanan homecare, keluarga tidak hanya mendapatkan jasa perawatan medis, tetapi juga kesempatan untuk belajar bagaimana merawat pasien dengan efektif. Misalnya, mereka dapat dilatih untuk mengatur posisi tubuh pasien agar terhindar dari risiko luka baring, serta melakukan fisioterapi ringan di rumah.
“Setelah menjalani operasi besar atau perawatan di ICU, pasien membutuhkan perhatian khusus yang mencakup pemantauan kondisi, pemberian obat, serta perawatan luka,” lanjut dr. Eddy. Layanan homecare memungkinkan keluarga mengelola perawatan tersebut dengan lebih baik, semua dengan bimbingan tenaga medis yang terlatih.
Kualitas dan keamanan layanan menjadi fokus utama dalam penyediaan homecare. Banyak penyedia layanan yang telah menerapkan sistem pengawasan ketat untuk memastikan bahwa setiap tindakan medis dilakukan sesuai dengan standar yang tinggi. Dr. Eddy menjelaskan, “Kami memiliki tim khusus yang terdiri dari dokter dan perawat yang bertanggung jawab untuk memantau perawatan pasien. Tim Case Manager ini berkoordinasi dengan tenaga medis di lapangan untuk memastikan setiap langkah perawatan dilakukan secara tepat dan efektif,” kata dr. Eddy.
Salah satu contoh keberhasilan di sektor ini adalah Kavacare, yang baru-baru ini meraih akreditasi paripurna dari Kementerian Kesehatan. Proses akreditasi ini mencakup evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek layanan medis, keselamatan pasien, dan teknologi yang digunakan. Dea Susanto, COO dari Klinik Pratama Kavacare, mengatakan, “Akreditasi ini menegaskan komitmen kami untuk terus meningkatkan mutu dan keselamatan pasien, sekaligus menyediakan layanan yang profesional dan terpercaya.”
Dalam era digital saat ini, teknologi juga memainkan peranan penting dalam layanan homecare. Penggunaan sistem informasi kesehatan memungkinkan keluarga untuk mengakses laporan medis pasien secara real-time melalui aplikasi ponsel, memberikan kemudahan dan transparansi lebih dalam perawatan.
Kepopuleran layanan homecare di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat kini lebih memilih perawatan yang menjangkau kebutuhan khusus mereka dengan cara yang lebih nyaman dan aman. Para ahli percaya, tren ini akan terus berlanjut, memberikan peluang bagi pengembangan lebih lanjut dalam industri perawatan kesehatan di rumah. Dengan kualitas perawatan yang ditawarkan, serta dukungan teknologi dan tenaga medis yang kompeten, layanan homecare menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga yang ingin menjaga kesehatan anggota mereka di lingkungan yang lebih akrab dan nyaman.